Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2021, 12:05 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Rabu (31/3/2021) sore, masyarakat digembarkan dengan aksi penyerangan seorang bersenjata di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarat Selatan.

Dari rekaman CCTV yang disiarkan Kompas TV terlihat seorang perempuan yang menggunakan kerudung biru panjang dan baju gamis hitam mengacungkan senjata.

Setelah beberapa kali melepaskan tembakan, sang pelaku penyerangan akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan timah panas polisi. Ia tewas di tempat.

Setelah polisi mengadakan pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku penyerangan tersebut adalah seorang perempuan bernama Zakiah Aini (25). Ia tinggal di kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Baca juga: Apa Itu Lone Wolf, Sebutan Polisi untuk Aksi Teror ZA yang Menyerang Mabes Polri?

Profil Zakiah Aini

Hasil penyelidikan sementara dari pihak kepolisian menemukan bahwa Zakiah adalah simpatisan ISIS yang melaksanakan aksi seorang diri (lone wolf).

Zakiah diketahui berideologi ISIS dari unggahan di akun Instagramnya yang baru ia buat sehari sebelum beraksi di Mabes Polri.

Dalam akun tersebut, Zakiah mengunggah foto bendera ISIS dan tulisan mengenai jihad.

"Yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf beridiologi ISIS. Terbukti dari postingannya di sosial media," ujar Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mabes Polri Rabu malam.

Dari hasil temuan Kompas.com di kediaman Zakiah diketahui bahwa pelaku tinggal di sebuah rumah di Kelapa Dua Wetan bersama orangtua dan kakak-kakaknya.

Baca juga: Sosok ZA Penyerang Mabes Polri, Simpatisan ISIS, Mahasiswi DO yang Tertutup

Dalam kesehariannya, Zakiah banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.

"(Zakiah) tidak berinteraksi dengan warga sekitar," ujar Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah, Rabu malam.

Peran terorisme perempuan dalam jaringan ISIS

Secara umum, penyerangan-penyerangan yang dilakukan oleh jaringan terorisme banyak mengandalkan 'pejuang' pria.

Perempuan yang tergabung dalam organisasi teror biasanya melakukan tugas-tugas pendukung, seperti menyediakan makanan dan memberikan pengobatan kepada 'pejuang' yang terluka.

Baca juga: Hasil Otopsi: Terduga Teroris Zakiah Aini Tewas akibat Tembakan di Jantung

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Megapolitan
Disdik DKI Sebut Tak Ada Pemotongan Gaji Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim

Disdik DKI Sebut Tak Ada Pemotongan Gaji Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim

Megapolitan
Paradoks Perayaan Hari Guru dan Mereka yang Diabaikan Kesejahteraannya

Paradoks Perayaan Hari Guru dan Mereka yang Diabaikan Kesejahteraannya

Megapolitan
Antisipatif dan Inovatif, Terobosan Pj Heru Selama Memimpin Jakarta Raih Penghargaan

Antisipatif dan Inovatif, Terobosan Pj Heru Selama Memimpin Jakarta Raih Penghargaan

Megapolitan
Guru SDN Malaka Jaya 10 Digaji Rp 300.000, Walkot Jaktim: Nanti Saya yang Ngomong Salah...

Guru SDN Malaka Jaya 10 Digaji Rp 300.000, Walkot Jaktim: Nanti Saya yang Ngomong Salah...

Megapolitan
Tanam Ribuan Pohon di Pulogadung, Jokowi: Mengatasi Polusi yang Kita Rasakan

Tanam Ribuan Pohon di Pulogadung, Jokowi: Mengatasi Polusi yang Kita Rasakan

Megapolitan
Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 2 Desember 2023

Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 2 Desember 2023

Megapolitan
Wali Kota Jaksel Klaim Anak Asli Manggarai Diam dan Tak Terhasut dalam Tawuran Senin Dini Hari

Wali Kota Jaksel Klaim Anak Asli Manggarai Diam dan Tak Terhasut dalam Tawuran Senin Dini Hari

Megapolitan
Anak di Tangsel 18 kali Diperkosa Ayah Kandungnya hingga Hamil

Anak di Tangsel 18 kali Diperkosa Ayah Kandungnya hingga Hamil

Megapolitan
Mengadu ke DPRD DKI, Warga Keluhkan Usaha Kuliner di Jalan Tulodong Bikin Macet dan Bising

Mengadu ke DPRD DKI, Warga Keluhkan Usaha Kuliner di Jalan Tulodong Bikin Macet dan Bising

Megapolitan
Parpol Pasang Alat Kampanye di Jalan Protokol Bekasi, Bawaslu Bakal Beri Imbauan

Parpol Pasang Alat Kampanye di Jalan Protokol Bekasi, Bawaslu Bakal Beri Imbauan

Megapolitan
Cerita Warga Kampung Tanah Merah 7 Tahun Hidup di Tenda Setelah Digusur Pemerintah

Cerita Warga Kampung Tanah Merah 7 Tahun Hidup di Tenda Setelah Digusur Pemerintah

Megapolitan
Para Pemuda yang Ikut “Gathering” Pemkot Jaksel Diklaim Tak Terlibat Tawuran Terakhir di Manggarai

Para Pemuda yang Ikut “Gathering” Pemkot Jaksel Diklaim Tak Terlibat Tawuran Terakhir di Manggarai

Megapolitan
Damkar DKI Terima Kunjungan Edukasi untuk PAUD hingga SD, Simak Caranya

Damkar DKI Terima Kunjungan Edukasi untuk PAUD hingga SD, Simak Caranya

Megapolitan
IPW: Penahanan Firli Bahuri Sebaiknya Tunggu Hasil Sidang Praperadilan

IPW: Penahanan Firli Bahuri Sebaiknya Tunggu Hasil Sidang Praperadilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com