Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pembangunan Mabes Polri, Gedung Pertama dengan Konstruksi Besi di Indonesia

Kompas.com - 01/04/2021, 12:47 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

 

Nama gedung

Setelah resmi berdiri, Soekanto memerintahkan memasang tulisan "Departemen Kepolisian Negara" di pintu masuk Mabes Polri. Tulisan itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa gedung tersebut milik Kepolisian RI.

Namun, Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo memerintahkan Soekanto untuk mengganti tulisan menjadi "Djawatan Kepolisian Negara".

Harapan Soekanto untuk merubah status DKN menjadi Departemen Kepolisian baru terwujud pada 5 Juli 1959 saat Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden untuk merubah status DKN. Soekanto pun diangkat menjadi Menteri Muda Kepolisian.

Baca juga: Detik-detik Mabes Polri Diserang, Terduga Teroris Masuk lalu Todongkan Senjata ke Polisi

Pernah terbakar

Mabes Polri pernah terbakar pada 15 Januari 1996 sehingga menghanguskan sejumlah dokumen penting negara yang tersimpan di gedung tersebut.

Catatan Harian Kompas pada 16 Januari 1996 menyebutkan, kebakaran tidak menyebabkan korban jiwa. Namun, ruangan di seluruh lantai 3, yakni ruang Asrena (Asisten perencanaan dan anggaran) Kapolri, ruang Puskodalops, serta ruang anggaran dan aula, habis terbakar.

Demikian juga lantai dua yang terdiri dari ruangan Asrena, ruangan Kapolri, serta ruangan Deops Kapolri.

Sedangkan ruang di lantai satu yang habis terbakar adalah ruang Asrena, ruang Binmas, serta aula lobi utama yang bernama "Aula Raden Sukanto".

Selanjutnya, Mabes Polri diperbaiki secara berkala dalam kurun waktu beberapa tahun.

Baca juga: Hasil Otopsi: Terduga Teroris Zakiah Aini Tewas akibat Tembakan di Jantung

 

Artikel ini telah tayang di Historia dengan judul Cerita di Balik Gedung Mabes Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com