Slamet menduga, pelaku penyerangan pada Kamis pagi sama dengan pelaku penyerangan pada tahun 2020. Sebab, terdapat persamaan modus penyerangan dan jumlah pelaku.
"Selalu (pelaku) berjumlah 4 yang eksekutornya. Jamnya yang jelas semua dini hari. Yang pertama itu sekitar jam 03.00 lewat, kalau yang kedua 02.59, sekarang 01.59. Jadi sekitar jam 02.00-an lah rata-rata sampai sebelum subuh," ungkap Slamet.
Namun, Slamet tidak bisa menebak motif penyerangan ke rumahnya. Dia hanya berharap teror penyerangan ke rumahnya tidak terulang kembali.
Baca juga: Rumah Diteror Lagi, Ketum PA 212 Slamet Maarif Singgung 2 Kasus Sebelumnya yang Tak Terungkap
"Yang pertama mungkin ada motif politik karena waktu itu mau aksi besar soal mega korupsi. Kemudian, (teror) yang kedua pun setelah Habib Rizieq pulang, apakah ada kaitannya dengan itu," ujar Slamet.
"Yang ketiga ini kita bingung, karena tidak ada apa-apa, justru kita sedang cooling down, sedang Ingin tidak ada kegaduhan, sedang menghadapi Covid-19, tapi tahu-tahu teror itu muncul lagi," ia menambahkan.
Selain itu, dia juga menyoroti polisi yang tidak bisa mengungkap pelaku penyerangan, padahal dia sudah melaporkan kasus tersebut.
"Kami berharap yang ketiga bisa diungkap. Mudah-mudahan dari CCTV, pelat nomornya bisa terbaca dan sebagainya, dan ke pihak kepolisianlah kami serahkan," ungkap Slamet.
Baca juga: Profil Zakiah Aini, Pelaku Penyerangan Mabes Polri yang Dukung ISIS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.