Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Praktik Filler Payudara Palsu Diduga Banyak, Polres Jakbar Akan Buka Posko Aduan

Kompas.com - 01/04/2021, 15:20 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial D menjadi korban penipuan filler payudara. Korban mengalami infeksi payudara hingga meradang.

Filler adalah pengisi jaringan lunak, yakni zat yang dirancang untuk disuntikkan di bawah permukaan kulit guna menambah volume dan kepadatan di area yang disuntikkan, misalnya di bawah jaringan kulit pada payudara.

Polisi menduga korban dari penipuan cukup banyak. Karena itu, polisi membuka posko pengaduan di Mapolres Jakarta Barat.

"Kami juga akan membuka pelayanan pengaduan sehingga nanti korban bisa melaporkan ke pihak kepolisian," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi saat dihubungi, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Seorang Perempuan Jadi Korban Filler Payudara Palsu

Arsya mengungkapkan posko akan dibuka setelah pelaku tertangkap.

D telah melaporkan kasus tersebut kepada Polres Jakarta Barat. Korban mengalami infeksi payudara hingga meradang.

"Payudara saya infeksi mulai meradang sampai parah banget gara-gara cairan silikon dimasukkan pelaku," kata D dalam sebuah rekaman yang diterima Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Kasus ini bermula saat D ditawari seorang teman untuk melakukan filler payudara di suatu tempat di wilayah Jakarta Barat.

Ia tergiur melakukan filler setelah ditawari kawannya yang mengaku sebagai marketing praktik tersebut.

"Dia bicara dokter ini bagus dan harga terjangkau, dia juga bilang pelanggan sudah sangat banyak dan kirim gambar ke saya. Makanya saya tergiur," jelas D.

Baca juga: Fakta Malapraktik Filler Payudara Monica Indah, Pelaku Pemilik Salon hingga Hilangkan Bukti

Saat berada di lokasi, D baru tahu bahwa yang melakukan praktik filler payudara bukanlah seorang dokter.

Sekitar satu bulan setelah melakukan filler payudara, D mulai mengeluh sakit.

Selama tiga bulan, D menderita demam. Bahkan ia mengaku tak dapat pergi dari rumah dalam kurun waktu tersebut.

Payudara D memerah, bahkan lama-lama menghitam dan bernanah.

Ketika memeriksakan kondisinya ke beberapa rumah sakit, D baru tahu bahwa payudaranya disuntik silikon alih-alih diberikan filler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com