Kasdi mengaku mendapat informasi dari keluarga Zakiah bahwa si putri bungsu kerap berganti nomor telepon seluler (ponsel).
Hal tersebut menjadi masalah saat keluarga mencoba menghubungi Zakiah yang tak kunjung pulang ke rumah di hari penembakan.
Baca juga: Detik-detik Mabes Polri Diserang, Terduga Teroris Masuk lalu Todongkan Senjata ke Polisi
"Pas kejadian kemarin, keluarganya sempat cari Zakiah. Tapi nomor HP pelaku ini gonta ganti dan tiap kali ngelacak, nomor pelaku enggak pernah ketemu," terang Kasdi.
Zakiah, menurut sepengetahuan Kasdi, pamit meninggalkan rumah sekitar pukul 08.30 WIB.
"Pelaku (Zakiah) pukul 08.30 WIB, dia pamit ke orangtuanya bilangnya mau keluar sebentar. Tetapi nyatanya sampai seharian itu," ucap Kasdi.
Karena tak kunjung pulang dan tanpa kabar, keluarga disebut sempat melapor ke kantor polisi sebelum akhirnya mendapat informasi terkait penembakan di Mabes Polri.
"Keluarga sempat lapor kepolisian karena anaknya tak kunjung pulang. Orang Polda (Metro Jaya) juga datang ke sini nanyain ke rumah saya. Saya kaget juga dari Polda, ada apa nih," sambungnya.
Baca juga: Mabes Polri Diserang, Terduga Teroris Jatuh Tersungkur Dekat Kantor Kapolri
Saat melakukan penggeledahan di rumah pelaku, di wilayah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, polisi menemukan surat wasiat yang ditinggalkan untuk keluarganya.
Selain itu, pelaku juga disebut berpamitan di grup Whatsapp keluarga.
"Kita temukan saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di Whatsapp group keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sementara itu, Lurah Kelapa Dua Wetan Sandy Adamsyah mengatakan bahwa surat wasiat tersebut berisi permohonan izin dari pelaku kepada keluarganya.
Surat itu pertama kali ditemukan oleh kakak ZA. Ia sempat berniat melaporkan temuan itu kepada pihak kepolisian, namun tidak sempat.
"Kakaknya agak bingung mau lapor ke mana, nah akhirnya dia ada inisiatif mau ke polres, tapi (lebih dulu) terjadi hal yang tidak kita inginkan ini," pungkasnya.
Baca juga: Apa Itu Lone Wolf, Sebutan Polisi untuk Aksi Teror ZA yang Menyerang Mabes Polri?
Dari pola penyerangannya di Mabes Polri polisi menyimpulkan bahwa Zakiah adalah teroris tunggal atau lone wolf.
Ia diketahui mendukung ISIS dari postingannya di media sosial Instagram.
"Berideologi radikal ISIS, yang dibuktikan postingan yang bersangkutan di media sosial," ujar Listyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021)
Menurut penelusuran kepolisian, sambung Listyo, Zakiah membuat akun Instagram tersebut 21 jam sebelum melakukan penyerangan.
Pada akun tersebut terdapat postingan bendera ISIS dan keterangan tulisan terkait jihad ISIS.
(Penulis : Vitorio Mantalean, Theresia Ruth Simanjuntak, Tatang Guritno/ Editor : Sandro Gatra, Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.