2. Motif pelaku dipertanyakan
Lantaran sudah tiga kali aksi teror terjadi, Slamet pun mempertanyakan motif dari rentetan penyerangan itu terjadi.
"Yang pertama mungkin ada motif politik karena waktu itu mau aksi besar soal mega korupsi. Kemudian, (teror) yang kedua pun setelah Habib Rizieq pulang, apakah ada kaitannya dengan itu," ujar Slamet menerangkan dugaannya kepada wartawan, Kamis.
"Yang ketiga ini kita bingung, karena tidak ada apa-apa, justru kita sedang cooling down, sedang Ingin tidak ada kegaduhan, sedang menghadapi Covid-19, tapi tahu-tahu teror itu muncul lagi," ia menambahkan.
Baca juga: Isu Politik Lagi Sepi, Ketum PA 212 Slamet Maarif Bingung Rumahnya Kembali Dilempari Batu
Kebingungan Slamet semakin bertambah sebab belakangan ini sedang terjadi teror berskala nasional, sebut saja pengeboman gereja di Makassar, Sulawesi Selatan, serta penyerangan Mabes Polri di Jakarta.
"Itu saya tidak paham, ya, ada atau tidakada kaitan. Saya juga bingung, apa kaitannya?" kata dia.
Slamet pun menepis jika teror itu berkaitan dengan persoalan pribadi.
Baca juga: Rumah Slamet Maarif Dilempar Batu, Tetangga: Pelaku 2 Orang Berboncengan
"Saya sendiri juga bingung persoalan apa. Temuin saja (jika) ada persoalan apa, kalau kita berhadapan kan lebih gentle begitu, kalau begini kan kita jadi menerka-nerka," sebutnya.
"Karena masalah pribadi juga kita tidak sedang punya persoalan pribadi, seingat saya," tutup Slamet.