JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang reptil di Jalan Barito I, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dikeroyok sejumlah oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan sekelompok orang mengaku anggota ormas pada Rabu (31/3/2021) sore.
Budi mengatakan, pengeroyokan itu berawal saat dirinya menegur seorang oknum anggota Satpol PP saat memarahi seorang pedagang kopi keliling yang sedang naik motor di pinggir Jalan Barito I.
“Waktu itu oknum Satpol PP sama bokapnya cuma tukang dagang ini dimaki-maki dari sana. Gue langsung bilang sama dia, kalau bisa jangan dimaki-maki. Kalau ada masalah diomongin di pinggir,” ujar Budi saat ditemui di tokonya, Jumat (2/4/2021) sore.
Baca juga: Fakta soal Aksi Koboi Pengemudi Fortuner di Duren Sawit
Budi menilai cekcok antara oknum Satpol PP dan pedagang kopi keliling membahayakan para pengguna jalan. Budi meminta oknum Satpol PP tersebut meminggirkan kendaraannya.
“Nah, oknum ini enggak terima gue bilang begitu (minta minggir). Dia bilang, 'Lu jagoan sini?' Gue bilang, 'Bukan, Bang, bukan jagoan sini. Abang pinggirin dulu',” tambah Budi.
Oknum Satpol PP tersebut sontak langsung memukul Budi ke arah muka. Namun, Budi mengelak dari pukulan oknum Satpol PP itu sambil tersenyum.
“Gue bilang Abang turun aja dulu, omongin baik-baik dulu. Akhirnya enggak terima. Dia pukul lagi, gue ngeles lagi kedua kali,” ujar Budi.
Baca juga: Pengemudi Fortuner di Duren Sawit Mengaku Aparat Saat Todongkan Senjata
Rekan Budi menyangka dirinya dipukul oleh oknum Satpol PP. Rekan Budi kemudian membelanya.
“Akhirnya karyawan gue mukul. Mukul oknum tersebut. Akhirnya enggak lama, oknum ini cabut. Dia bilang, 'Awas lu, gue balik lagi ke sini',” kata Budi.
Kemudian, oknum Satpol PP tersebut meninggalkan Budi. Saat kembali, oknum Satpol PP itu membawa rekan-rekannya.
“Tiba-tiba balik ke sini dia bawa massa banyak. Ada 9-10 orang lebihlah,” tambah Budi.
Baca juga: Pengemudi Mobil Fortuner Todongkan Senjata karena Kesal Ditegur Usai Menabrak
Budi kemudian dikeroyok oleh Budi bersama rekan-rekannya. Budi juga sempat mendapatkan ancaman.
"Sampe mengancam-ngancam di sini mau diratain segala macem. Saya kena pukul sebelah sini (kepala), sini (pelipis mata), leher dicekek, punggung dan dada kena pukul. Lumayan banyak,” ujar Budi.
Ia mengaku sudah melaporkan kasus pengeroyokan dirinya ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Adapun laporan pengeroyokan di Pos Kebayoran Baru bernomor LP/580/III/Res.Jaksel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.