Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Jakarta Cenderung Turun, tetapi Positivity Rate Masih Tinggi

Kompas.com - 03/04/2021, 10:09 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta cenderung terus mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan grafik di situs resmi corona.jakarta.go.id, kasus Covid-19 Jakarta mencapai puncak tertinggi pada 7 Februari 2021. Saat itu, ada penambahan 4.213 kasus baru Covid-19 di Ibu Kota. Kasus aktif mencapai 26.000.

Namun, setelah itu, kasus Covid-19 di Jakarta cenderung terus mengalami penurunan.

Pada awal Maret, penambahan kasus harian sudah mulai menyentuh sekitar 2.000 kasus per hari.

Baca juga: Update 2 April: Bertambah 1.240, Kasus Covid-19 di Jakarta Kini 384.632

 

Kasus aktif juga sudah mulai turun drastis ke angka 8.000 kasus dengan banyaknya pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Memasuki akhir Maret, kasus Covid-19 di Jakarta memasuki titik terendah. Pemprov DKI melaporkan hanya ada 384 kasus baru pada 30 Maret.

Kasus aktif juga menurun hingga ke angka 6.944.

Memasuki awal April, angka penambahan kasus harian Covid-19 kembali meningkat, tetapi masih di kisaran 1000 orang, yakni 1.337 pada 1 April dan 1.240 pada 2 April.

Menurun saat kasus global naik

Turunnya kasus Covid-19 di Jakarta sejalan dengan tren kasus secara nasional yang juga terus menurun. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengeklaim, kasus Covid-19 di Indonesia berhasil diturunkan selama dua bulan terakhir.

Kondisi ini berkebalikan dengan sejumlah negara yang belakangan justru menunjukkan lonjakan kasus virus corona.

"Di tengah kondisi global sedang mengalami peningkatan kasus positif dan kematian, bahkan di beberapa negara harus kembali melakukan lockdown, Indonesia mampu mempertahankan penurunan kasus positif dan kematian sejak awal Februari tahun ini," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta Mulai 7 April: Aturan, Jumlah Sekolah, hingga Larangan

Menurut Wiku, hal ini menandakan bahwa dalam dua bulan terakhir pemerintah dan masyarakat mampu berkolaborasi dalam penanganan pandemi.

"Ini juga membuktikan bahwa ketahanan kesehatan masyarakatnya semakin meningkat dan kuat menghadapi virus ini," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com