Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Jakarta Cenderung Turun, tetapi Positivity Rate Masih Tinggi

Kompas.com - 03/04/2021, 10:09 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada 7 Maret 2021, jumlah kapasitas tempat tidur isolasi di Ibu Kota sebanyak 8.256 dan telah terpakai 4.922 tempat tidur.

Sementara itu, pada 21 Maret 2021, kapasitas tempat tidur isolasi di Jakarta sebanyak 7.863 bed dan telah terisi 4.258 tempat tidur, sehingga persentase keterisiannya sebesar 54 persen.

Kondisi serupa terjadi pada keterisian tempat tidur ICU di rumah sakit rujukan Covid-19.

Baca juga: Kesaksian Korban Koboi Duren Sawit: Pengemudi Mobil Fortuner Ancam Bunuh Warga, Mengaku Aparat

Widyastuti menjelaskan, pada 7 Maret 2021, jumlah tempat tidur ICU bagi pasien Covid-19 sebanyak 1.148 dan terpakai 755 bed, sehingga tingkat keterisiannya sebesar 66 persen.

Pada 21 Maret 2021, tingkat keterisian tempat tidur ICU bagi pasien Covid-19 diklaim menurun menjadi 59 persen. Dari total 1.142 tempat tidur yang tersedia, 674 di antaranya telah terisi.

Positivity rate masih tinggi

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman meminta pemerintah tidak terlalu berbangga dengan menurunnya kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, angka positivity rate masih cukup tinggi.

Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah orang yang dites dan jumlah yang dinyatakan positif Covid-19.

Di Jakarta, misalnya, positivity rate saat ini masih berada di angka 11,2 persen. Sementara di Indonesia angkanya lebih tinggi, yakni mencapai 18,9 persen

"Positivity rate di atas 10 persen itu artinya masih serius," kata Dicky.

WHO sendiri menetapkan batas aman positivity rate di angka 5 persen. Menurut Dicky, tingginya angka positivity rate menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum serius dalam melakukan tes atau pelacakan kasus secara memadai.

Ia meminta pemerintah terus berupaya memperbaiki upaya testing dan pelacakan ini. Apalagi, virus corona jenis baru kini sudah beredar di Indonesia.

"Vaksinasi memang sudah dimulai, tapi jumlah yang divaksin juga masih sedikit. Imunitas masyarakat belum terbentuk," kata Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com