Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada 7 Maret 2021, jumlah kapasitas tempat tidur isolasi di Ibu Kota sebanyak 8.256 dan telah terpakai 4.922 tempat tidur.
Sementara itu, pada 21 Maret 2021, kapasitas tempat tidur isolasi di Jakarta sebanyak 7.863 bed dan telah terisi 4.258 tempat tidur, sehingga persentase keterisiannya sebesar 54 persen.
Kondisi serupa terjadi pada keterisian tempat tidur ICU di rumah sakit rujukan Covid-19.
Baca juga: Kesaksian Korban Koboi Duren Sawit: Pengemudi Mobil Fortuner Ancam Bunuh Warga, Mengaku Aparat
Widyastuti menjelaskan, pada 7 Maret 2021, jumlah tempat tidur ICU bagi pasien Covid-19 sebanyak 1.148 dan terpakai 755 bed, sehingga tingkat keterisiannya sebesar 66 persen.
Pada 21 Maret 2021, tingkat keterisian tempat tidur ICU bagi pasien Covid-19 diklaim menurun menjadi 59 persen. Dari total 1.142 tempat tidur yang tersedia, 674 di antaranya telah terisi.
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman meminta pemerintah tidak terlalu berbangga dengan menurunnya kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, angka positivity rate masih cukup tinggi.
Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah orang yang dites dan jumlah yang dinyatakan positif Covid-19.
Di Jakarta, misalnya, positivity rate saat ini masih berada di angka 11,2 persen. Sementara di Indonesia angkanya lebih tinggi, yakni mencapai 18,9 persen
"Positivity rate di atas 10 persen itu artinya masih serius," kata Dicky.
WHO sendiri menetapkan batas aman positivity rate di angka 5 persen. Menurut Dicky, tingginya angka positivity rate menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum serius dalam melakukan tes atau pelacakan kasus secara memadai.
Ia meminta pemerintah terus berupaya memperbaiki upaya testing dan pelacakan ini. Apalagi, virus corona jenis baru kini sudah beredar di Indonesia.
"Vaksinasi memang sudah dimulai, tapi jumlah yang divaksin juga masih sedikit. Imunitas masyarakat belum terbentuk," kata Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.