Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Sekolah Tatap Muka, KPAI Sarankan Pemprov DKI Sosialisasikan SOP dan Prokes

Kompas.com - 05/04/2021, 19:15 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disarankan melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan standar operasional prosedur (SOP) dalam uji coba pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Komisioner Komisi Perllindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti juga mengingatkan agar Pemprov DKI Jakarta menyiapkan prokes dan SOP sebelum pembukaan sekolah. Menurut dia, rata-rata sekolah di Jakarta belum memiliki prokes dan SOP.

"Sosialisasi prokes atau SOP juga harus dilakukan kepada seluruh warga sekolah termasuk orangtua siswa," kata Retno kepada Kompas.com, Senin (5/4/2021).

Retno menambahkan, sekolah-sekolah di Jakarta belum memiliki ruang isolasi sementara. Ruangan ini berfungsi untuk mengisolasi warga sekolah yang memiliki suhu di atas 37,3 derajat.

Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, KPAI Ingatkan Banyak Sekolah di Jakarta Belum Miliki Ruang Isolasi Sementara

Selain itu, sekolah-sekolah di Ibu Kota juga belum memiliki ruang ganti untuk warga sekolah yang naik kendaraan umum. Bahkan, rata-rata sekolah di Jakarta juga belum menyiapkan infrastruktur untuk jaga jarak.

Kendati demikian, Retno mengatakan, KPAI mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM).

Menurut Retno, uji coba ini merupakan salah satu langkah Pemprov DKI Jakarta dalam menyiapkan pembukaan sekolah secara menyeluruh.

Baca juga: Mekanisme Sekolah Tatap Muka di Jakarta, Jumlah Kelas dan Siswa Dibatasi

Retno menambahkan, jika Pemprov DKI Jakarta menyiapkan seluruh SOP dan perlengkapan untuk pembelajaran tatap muka dari sekarang, maka dia optimistis, Pemprov DKI siap untuk kembali membuka sekolah.

"Kalau menyiapkan dari sekarang sampai Juli kemungkinan bisa dilengkapi. Karena bagi KPAI, persiapan tidak bisa dilakukan secara paralel dengan pelaksanaan PTM," ujar Retno.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan menggelar uji coba atau pilot project pembelajaran tatap muka secara terbatas di Jakarta pada 7-29 April 2021.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menjelaskan, selama uji coba, kegiatan pembelajaran hanya dilakukan selama satu kali dalam satu minggu untuk setiap jenjang pendidikan.

Setelah itu, kegiatan belajar-mengajar akan diliburkan sebab gedung sekolah disterilisasi. Jumlah peserta didik juga dibatasi hingga maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dengan pengaturan jarak 1,5 meter per siswa.

Siswa yang diperbolehkan mengikuti uji coba adalah murid dengan jenjang pendidikan mulai dari kelas 4 SD hingga 12 SMA/SMK.

Sementara materi yang diajarkan diprioritaskan untuk mata pelajaran yang esensial dengan durasi pelajaran selama 3-4 jam.

Nahdiana menjelaskan, materi pelajaran esensial yang diajarkan adalah pelajaran yang membutuhkan tatap muka dan tidak efektif diajarkan dengan metode daring.

"Materi pembelajaran kami prioritaskan dulu dengan materi-materi esensial yang sangat dibutuhkan," kata Nahdiana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com