TANGERANG, KOMPAS.com - Pemuda Pancasila (PP) Kota Tangerang mengeklaim markas yang digerebek kepolisian di Cibodas, Kota Tangerang, Kamis (1/4/2021), tak lagi dipergunakan sebagai sekretariat.
Saat kepolisian menggerebek tempat tersebut, petugas mengamankan seorang pengguna narkoba jenis sabu berinisial ZR, dan ratusan botol minuman keras (miras).
Ketua Pimpinan Cabang PP Kota Tangerang Mulyadi menyatakan, tempat yang digerebek tersebut dulunya memang merupakan sekretariat PP.
Baca juga: Gerebek Markas PP di Cibodas, Polisi Temukan Alat Isap Sabu dan Ratusan Botol Miras
Namun, sekretariat mereka pindah ke tempat lain usai dilakukannya rapat pemilihan pemimpin (RPP) pada Januari 2021.
"Setelah ada RPP, salah satu sekretariat kami ini dipindahkan ke Jalan Dipati Yunus (Cibodas)," kata Mulyadi saat ditemui di eks markas PP di Cibodas, Senin (5/4/2021).
Oleh karena itu, pihaknya mengembalikan bangunan tersebut ke pemiliknya, yakni Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang.
Kata Mulyadi, pihaknya sempat menggunakan bangunan milik Dishub itu dengan status pinjam pakai.
"Pada kesempatan, ini secara resmi kami kembalikan kepada Pemkot (Pemerintah Kota) Tangerang, dalam hal ini Dishub," ujar dia.
Mulyadi menyatakan, karena mereka tak kunjung mengembalikan peminjaman atas bangunan itu, mereka hendak bertanggungjawab atas kelalaian tersebut.
Baca juga: Polisi Panggil Perwakilan Pemuda Pancasila yang Keluarkan Surat Permintaan THR di Bekasi
Bentuk tanggung jawab yang bakal mereka lakukan, selain mengembalikan gedung itu, yakni mengecat ulang bangunan yang saaf ink masih bercorak khas PP, loreng berwarna oranye.
"Kami bertanggungjawab akan segera membersihkan dan mengecat ulang," tutur dia.
Di tempat yang sama, Kepala UPT Angkutan Umum Massal Dishub Kota Tangerang Hilman menyatakan, tempat itu memang salah satu aset mereka.
Kata Hilman, fungsi asli bangunan itu adalah transit angkutan umum Kota Tangerang.
Karena gedung itu masih disegel kepolisian, pihaknya hendak mengerahkan sejumlah personel untuk mengawasi bangunan tersebut.
"Manti kami kembalikan ke tempat semula, jadi transit angkutan umum. Wacananya tapi dijadikan alun-alun," ungkap Hilman kepada awak media, Senin.