JAKARTA, KOMPAS.com - Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, ada satu sekolah yang hendak melakukan uji coba pembelajaran tatap muka memilih batal karena tidak ada izin dari orangtua.
Faktor izin orangtua menjadi faktor paling kuat dari beragam faktor lainnya.
"Banyak faktor di antaranya kesiapan orangtua mengizinkan anaknya ke sekolah," kata Taga saat dihubungi melalui telepon, Selasa (6/4/2021).
Taga bertutur, jika keputusan tersebut diambil sekolah, maka Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak bisa memaksa agar sekolah tersebut tetap melakukan pembelajaran tatap muka.
"Pihak Disdik enggak bisa memaksa kondisi sekolah harus PTM (pembelajaran tatap muka)," kata Taga.
Baca juga: Belajar Tatap Muka di Jakarta: Hanya 2 Jam di Sekolah, Maksimal 16 Siswa
Hal tersebut sesuai dengan perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama dalam uji coba pembelajaran tatap muka.
"Itu bagian penting untuk dibukanya sekolah atau dilakukannya PTM besok," kata Taga.
Dia bertutur, saat ini hanya ada satu sekolah yang diketahui mengundurkan diri dari piloting project atau uji coba sekolah tatap muka.
Dari 100 sekolah yang dinilai Dinas Pendidikan DKI Jakarta, kini sisa 85 sekolah yang dinilai siap untuk melakukan uji coba proses pembelajaran tatap muka.
"Dari 100 itu sisanya 85 sekolah piloting SD, SMP, SMA dan SMK," kata Taga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.