Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Dugaan Penipuan Lowongan Kerja di Pemkot Bekasi oleh Eks Pemain Timnas Sepak Bola

Kompas.com - 06/04/2021, 13:41 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi selidiki kasus dugaan penipuan bermodus janji kerja di Pemkot Bekasi, Jawa Barat, yang dilakukan oleh mantan pemain Tim Nasioanl (Timnas) Sepak Bola Indonesia berinisial NA dan rekannya RS terhadap seorang pria bernana Ajie Fadilah.

Penyelidikan dilakukan setelah Ajie melaporkan dugaan penipuan yang dialaminya ke Polres Metro Bekasi Kota, belum lama ini.

"Untuk LP (laporan polisi), ada. Saya membenarkan. Tapi sekarang ini Polres Bekasi Kota masih mendalami," kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/4/2021).

Namun Erna tak menjelaskan secara merinci kronologi penipuan yang dilalami Ajie. Erna hanya menyebutkan bahwa dugaan penipuan yang dialami Ajie terjadi 2019.

Baca juga: Kejaksaan Tangkap Buron Kasus Penipuan yang Rugikan Korbannya Rp 205 Juta

"Itu kejadiannya 2019 kalau dilihat dari LP. Baru (laporan) kemarin. Saya belum bisa memastikan (kronologi). Polres mendalami dulu," kata Erna.

Tribunnews melaporkan, dugaan penipuan itu terjadi saat Ajie mencari informasi mengenai pekerjaan melalui RS. RS  merupakan pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat.

RS lalu menjanjikan Ajie dapat bekerja sebagai TKK di salah satu dinas di Pemkot Kota Bekasi, dengan bantuan rekannya, NA.

NA diketahui sebagai mantan pemain timnas sepak bola yang kini bekerja di Pemkot Bekasi.

Namun, keduanya meminta uang sebesar Rp 50 juta kepada Ajie dengan jaminan dapat lolos berkerja sebagai TKK.

"Dia minta Rp 50 juta, tapi saya kasih Rp 35 juta dulu, jadi sisanya saya lunasi setelah saya sudah jadi TKK di sana dan mereka pun setuju," kata Ajie, Senin kemarin.

Sepakat dengan mekanisme itu, orangtua Ajie, Sudjono menemui RS dan NA dengan menyerahkan uang pada 1 September 2019.

Hingga Maret 2020, Ajie belum juga bekerja sebagai TKK sebagimana yang dijanjikan. Dia pun menanyakan lepada RS.

Saat itu RS beralasan belum dapat memproses permintaanya karena Pemkot Bekasi tengah sibuk menangani pandemi Covid-19.

"Karena corona, jadi belum ada kepastian yang jelas," ucapnya.

Ajie lalu kembali diminta menunggu hingga hampir satu tahun. Pada Januari 2021, dia kembali menanyakan kepada RS mengenai pekerjaan itu.

Ajie sempat menerima foto Surat Keterangan (SK) yang dikirimkan RS. Namun kiriman foto SK tersebut buram.

"Tapi RS bilang sudah ada SK saya pada tahun 2020, dia kasih saya foto SK yang dikirim NA ke dia, tapi foto SK saya blur, enggak jelas, dia bilang bakal minta lagi ke NA cuman sampai sekarang enggak ada," kata Ajie.

Ajie yang merasa ditipu oleh RS dan NA. Dia lalu melaporkan keduanya ke Polres Metro Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com