TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang bocah tunarungu diduga menjadi korban penganiayaan di kawasan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan.
Korban berinisial ERN (13) itu diduga dipukuli BB, seorang montir bengkel di sekitar lokasi kejadian.
Ayah korban, Yudi Nugroho, menjelaskan bahwa dugaan penganiayaan itu terjadi pada 18 Maret 2021. Dia mengetahui penganiayaan terhadap anaknya dari tetangga yang melihat peristiwa tersebut.
"Pada 19 Maret itu, Jumat malam, saksi datang cerita kemarin ada pemukulan di depan kontrakannya. Anak saya dipukulin katanya. Diinjak-injak, menangis," ujar Yudi saat ditemui di kediamannya, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Oknum Linmas Pemerkosa Wanita Tunarungu di Bekasi
Setelah penganiayaan itu, kata Yudi, saksi melihat ERN berjalan sempoyongan dari lokasi kejadian. Tidak diketahui secara pasti penyebab penganiayaan itu.
"Selesai pemukulan itu, dia (pelaku) meninggalkan korban. Pelaku ninggalin korban, korban sempoyongan," ungkapnya.
Mengetahui hal itu, Yudi pun langsung menanyakan kejadian itu kepada ERN dan memeriksa kondisi tubuhnya. Ditemukan memar di tubuh bagian depan dan belakang korban.
ERN pun akhirnya menceritakan bahwa dia dipukul di bagian perut dan wajah. Korban juga tendang bagian punggungnya dan diinjak.
"Awalnya saya lihat (memar) memang, cuma saya kira alergi. Karena memang selain berkebutuhan khusus tunarungu, dia ada alergi," kata Yudi.
"Saya interogasi anak, kamu dipukuli siapa. Akhirnya benar, sesuai keterangan saksi. Siapa yang melakukan, dia nunjuk ke bengkel terduga pelaku ya," sambung Yudi.
Kepada wartawan, ERN menceritakan apa yang dialaminya menggunakan bahasa isyarat. ERN pun lalu mempraktekan pemukulan ke wajah dan perut dengan maksud menunjukan apa yang dilakukan pelaku kepada dia saat kejadian.
Kini, Yudi bersama sang istri, Mira sudah melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan BB terhadap ERN itu ke Polsek Pamulang dengan bukti nomor LP/187/K/III/2021/Sek Pam.
"Iya saya akhirnya laporan. Karena ini kejadian kesekian. Sebelumnya sempat mau dilempar batu, dikejar. Tapi yang dugaan pemukulan baru sekarang," pungkas Yudi.
Sementara itu, Kapolsek Pamulang Kompol Prasetyo membenarkan adanya laporan terkait dugaan penganiayaan yang dialami ERN di kawasan Bambu Apus tersebut.
Saat ini, kepolisian sedang menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan lebih lanjut dari pihak keluarga korban dan juga ERN yang diduga mengalami penganiayaan.
"Sudah (melapor). Pelapor dan korban sudah diperiksa," ujar Pras kepada Kompas.com, Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.