Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pria Lecehkan Pria di Setiabudi, Korban Mengaku Disekap di Apartemen

Kompas.com - 06/04/2021, 16:45 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisal DT mengaku disekap dan dilecehkan oleh pria lain berinisial AC di apartemen milik terduga pelaku di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

DT menceritakan kejadian tersebut di akun Instagramnya, Minggu (4/4/2021), sembari meminta pertolongan kepada teman-temannya.

"Tolong siapa pun yang merasa dirinya teman saya. Tolong saya. Saya sedang tersekap di sini," ujar DT.

"Saya sedang bersama orang yang telah melecehkan saya. Saya seadng dilecehkan. Saya mengalami pelecehan seksual oleh teman saya sendiri," imbuhnya.

Berikut sejumlah fakta tentang kasus tersebut:

Baca juga: Polisi Sebut Ayah di Ciputat Sudah 5 Kali Perkosa Anak Tirinya

1. Korban membuat laporan polisi

DT mengaku sudah membuat laporan ke Polsek Setiabudi. Namun, ia merasa tidak dilayani dengan baik dan dipersulit dalam membuat laporan.

DT juga sangsi apakah laporannya itu ditanggapi secara serius oleh pihak kepolisian.

"Saya cuma mau kasih tahu kalau saya sudah melaporkan kasus saya ini ke Polsek Setiabudi kemarin malam. Mereka tidak melayani saya dengan baik. Mungkin karena yang melecehkan pria dan yang dilecehkan pria," tulis DT.

"Mereka tidak menanyakan sama sekali nama pelaku siapa. Dan saya tidak tahu laporan saya semalam diteruskan atau tidak. Semoga hukum di Indonesia tidak pandang bulu," tambah DT.

Baca juga: Fakta Ayah di Ciputat Perkosa Anak Tiri, Terbongkar Setelah Korban Cerita ke Bibinya

2. Kemungkinan ada korban lain

Di unggahan selanjutnya, DT mengaku sudah berada di tempat yang aman.

Namun, menurutnya, masih ada banyak korban yang ada di apartemen milik AC.

"Tapi mereka takut untuk keluar karena mereka tidak tahu harus pergi ke mana. Karena mereka baru berusia 19 tahun," ujar DT.

DT juga mengunggah sebuah video soal pelecehan seksual itu di Instagramnya.

Baca juga: Fakta Kasus Kakek Cabuli Cucunya di Pademangan, Korban Tewas di RS

3. Laporan sudah diterima dan ditindak oleh polisi

Kapolsek Setiabudi AKBP Yogen Heroes Baruno memastikan, laporan yang dibuat oleh DT sudah diterima dengan baik oleh penyidik.

"Yang bersangkutan memang datang ke Polsek melaporkan dugaan pelecehan dan sudah diterima dengan baik oleh penyidik saat konsultasi kasus dan juga pelapor sudah dibuatkan berita acara interview atau wawancara oleh petugas piket," kata Yogen saat dikonfirmasi, Selasa (6/4/2021).

Laporan DT memang sempat tidak diterima karena masih ada syarat yang perlu dilengkapi.

"Penyidik menilai masih kurangnya syarat formil dan materil untuk melaporkan tindak pidana, penyidik menyarankan untuk kembali sambil melengkapi alat bukti maupun saksi-saksi," terang dia.

Baca juga: Kakek di Pademangan Mengaku Dirasuki Setan Saat Cabuli Cucu Usia 7 Tahun hingga Tewas

4. Terduga pelaku sudah diinterogasi polisi

Lebih lanjut Yogen mengatakan, pihaknya telah memeriksa terlapor kasus pelecehan seksual tersebut.

Anggota Polsek Setiabudi menjemput terlapor dari apartemennya.

"Kemarin yang diduga terlapor juga sudah kita jemput dan buat krarifikasi di Polsek," ujar Yogen, seperti dilansir Tribunjakarta.com.

(Penulis : Wahyu Adityo Prodjo/ Editor : Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com