TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Perdagangan, dan UKM (Disperindagkop) Kota Tangerang, Banten, mencatat ada kenaikan harga di sejumlah komoditas di Pasar Anyar, Kota Tangerang, saat melakukan sidak (inspeksi mendadak), Selasa (6/4/2021).
Direktur Utama PD Pasar Kota Tangerang, Titin Mulyati, membenarkan naiknya harga sejumlah komoditas tersebut. Kenaikan harga itu tak hanya terjadi di Pasar Anyar saja tetapi juga di beberapa pasar lain di Kota Tangerang.
"Harga ayam per kilogram dari Rp 35.000 menjadi Rp 40.000. Harga cabai merah merah besar biasanya Rp 55.000 per kilogram, jadi Rp 70.000," kata Titien, Selasa.
Baca juga: Sidak Pasar Anyar, Pemkot Tangerang Sebut Stok Bahan Pangan Aman tapi Harga Naik
Meski demikian, kata Titin, ada juga komoditas lain yang harganya mengalami penurunan, seperti harga cabai rawit merah. Tiap kilogram cabai rawit merah dipatok seharga Rp 70.000, padahal sebelumnya seharga Rp 90.000 sampai Rp 120.000.
"Telur ayam juga turun. Dari Rp 22.000 per kilogram, sekarang jadi Rp 21.000," kata dia.
Berikut merupakan rekap harga beberapa komoditas di Pasar Anyar, Senin kemarin.
Diberitakan sebelumnya, Disperindagkop UKM Kota Tangerang akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Bulog terkait peningkatan harga sejumlah komoditas pangan di beberapa pasar di Kota Tangerang. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Kota Tangerang, Eni Nuraeni, usai dia menyidak pedagang di Pasar Anyar, Selasa pagi.
Eni mengaku ada beberapa komiditas yang harganya mulai meningkat, seperti cabai merah besar, telur, daging, dan ayam.
"Naiknya alhamdulillah tidak terlalu drastis," kata Eni melalui sambungan telepon, Selasa.
"Kami kordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Bulog terkait kenaikan harga itu," sambung dia.
Saat pihaknya menyidak pedagang di Pasar Anyar, Eni mengatakan ada salah seorang pedagang yang mengeluhkan kenaikan harga daging yang dia jual. Kenaikan tersebut, kata Eni, lantaran terbatasnya daging sapi lokal di Kota Tangerang dan lambatnya pasokan daging impor dari Australia.
"Pedagang menjualnya agak sulit. Mau dinaikkan harganya, nanti enggak laku karena banyak UMKM yang beli di mereka," ujar dia.
Akhirnya, banyak pedagang daging yang mendapatkan untung sedikit karena tidak menaikkan harga jual mereka.
Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan dua instansi tersebut.
Selain itu, Eni dan tim akan melakukan sidak lanjutan bila ada keluhan dari warga saat bulan Ramadhan mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.