Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Dishub Tegur Pesepeda Road Bike Keluar Jalur: Malah Galakan Mereka

Kompas.com - 07/04/2021, 08:28 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak pesepeda bandel yang menggunakan jalur kendaraan bermotor meski sudah ada jalur sepeda di sepanjang Jalur Sudirman, Jakarta Pusat.

Petugas Dinas Perhubungan bahkan sampai kewalahan mengawasi dan menegur para pesepeda yang membandel.

"Kalau ditegur malah galakan mereka," kata Saiful kepada Kompas.com, ditemui di sela-sela tugasnya menjaga jalur sepeda Jalan Sudirman, Selasa (6/4/2021).

Saiful mengatakan, kebanyakan pesepeda yang tak mau menggunakan jalur sepeda adalah pengguna sepeda balap atau road bike.

Baca juga: Pesepeda Road Bike Minta Dispensasi Keluar Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin Saat Jam Tertentu

Komunitas pengguna sepeda road bike ini biasa melintasi Jalan Sudirman pada akhir pekan.

Mereka biasa melaju dengan kecepatan tinggi dan tak mau masuk jalur sepeda.

"Mereka jalan di tengah karena maunya kebut-kebutan saja. Kalau ditegur juga susah, malah balik marah," kata Saiful.

Sementara itu, saat hari kerja Senin-Jumat, Saiful juga harus berhadapan dengan para pengendara motor bandel hendak masuk jalur sepeda.

Hal ini biasa terjadi saat jam pergi atau pulang kerja ketika lalu lintas kendaraan padat.

"Biasanya sih ojek online yang mau coba-coba masuk jalur sepeda. Tapi kita hadang akhirnya mereka tidak jadi masuk," ucap Saiful.

Baca juga: Melihat Jalur Sepeda Permanen di Sudirman yang Pemasangannya Molor dari Target

Sebelumnya, komunitas pesepeda road bike memang sempat mengusulkan dispensasi waktu tertentu agar mereka bisa menggunakan jalur kendaraan bermotor di Jalan Sudirman-Thamrin.

Usul itu disampaikan saat komunitas pesepeda menggelar pertemuan dengan jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, usulan itu harus dikaji sebelum nantinya diputuskan bentuk tindakan yang dilakukan kepada pelanggar.

"Tentunya sebelum penindakkan kita akan rapat lagi mengundang CJS, kejaksaan, pengadilan, pakar hukum dan sebagainya," kata Sambodo.

Ketua BOGAS Chriswanto sebelumnya mengatakan, jalur sepeda di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin itu baru cocok digunakan bagi pesepeda kategori rekreasi dan transportasi.

"Namun, kurang nyaman untuk pesepeda (yang menggunakan sepeda) jenis olahragawan (road bike) yang relatif lebih kencang," ujar Chriswanto saat dihubungi, Senin (8/3/2021).

Chriswanto meminta pesepeda kategori tertentu dapat melintas di jalur kendaraan umum pada waktu tertentu.

"Misalnya jam 06.00 sampai 08.00 saja karena lalin pada jam itu cenderung belum padat. Pesepeda (yang menggunakan sepeda) jenis road bike hanya ada di jalan pada rentang waktu itu sebelum melanjutkan aktivitas sehari-hari," katanya.

Selain itu, Chriswanto juga mengeluhkan beberapa jalur sepeda yang belum layak hingga dinilai membahayakan.

Contohnya jalur sepeda di Jalan Pemuda-Pramuka, Jakarta Timur, yang tak rata karena adanya penutup gorong-gorong.

"Yang menjadi catatan dari kami untuk Pemprov adalah banyaknya drain grill cover yang kurang rapi sehingga berisiko kecelakaan untuk pesepeda bila melintas di atasnya," katanya

Polisi bisa menindak pesepeda yang keluar jalurnya sesuai ketentuan Pasal 299 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ancaman hukumannya denda Rp 100.000 atau kurungan 15 hari.

Baca juga: Video Viral Peleton Pesepeda Melintas di Jalur Kendaraan Bermotor Sudirman, Ini Kata Polisi

Namun, polisi sejauh ini belum melakukan penindakan karena jalur sepeda permanen itu masih bersifat ujicoba.

Pemasangan plater box beton sebagai pembatas antara jalur sepeda permanen dan jalur kendaraan bermotor juga belum rampung.

Para pengendara kendaraan bermotor berkali-kali mengeluhkan para pesepeda, terutama peleton road bike yang melaju di luar jalur sepeda Sudirman-Thamrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com