Ia juga memastikan kebiasan-kebiasaan baru di era pandemi juga diberlakukan para siswa, termasuk dalam menyapa guru, bermain dengan rekan-rekan, hingga aktivitas saat jam istirahat.
"Membiasakan kebiasaan baru. Misalnya, yang dulu salaman, pelukan dengan guru. Sekarang sudah tidak. Cukup disambut, tapi tidak salaman," ucapnya.
Terlepas dari segala persiapan, Samukin menyadari banyak kekurangan dari pihaknya. Hal itu dijadikan evaluasi.
Baca juga: Cerita Bahagia Siswa di Jakarta Bisa Sekolah Tatap Muka, Bertemu Teman hingga Menghilangkan Bosan
Samukin tak memungkiri dirinya cukup waswas terkait kegiatan belajar tatap muka tersebut.
Bahkan, Samukin mengakui tantangan yang ia pribadi hadapi lebih dari sekadar mengawal ujian nasional.
"Kita ingin tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan. Ini lebih dari mengawal ujian nasional," ujar Samukin.
"Kalau ujian nasional kan yang kita kawal itu naskah, ya. Aman. Tapi ini kan anak manusia yang harus kita amankan baik secara psikis, fisik, dan kesehatan. Maka, dag-dig-dug juga.
Mudah-mudahan, tidak ada kasus baru Covid-19. Ini yang bikin dag-dig-dug. Kalau kegiatan pembelajaran, insya Allah, kami siap," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.