Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JIS Mulai Belajar Tatap Muka dengan Penerapan Protokol Kesehatan Ketat serta Sediakan Psikolog untuk Siswa

Kompas.com - 07/04/2021, 17:42 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Intercultural School (JIS) melakukan uji coba belajar tatap muka dengan sistem pembelajaran campuran (blended learning) di DKI Jakarta.

JIS bekerja sama dengan para ahli dari organisasi kesehatan internasional, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk membuat rencana komprehensif yang memungkinkan siswa, guru, dan anggota staf tetap aman di kampus.

"Kemampuan Jakarta Intercultural School untuk menyediakan lingkungan belajar yang aman dan sehat bagi siswa kami adalah faktor terpenting dalam persiapan kembali ke kampus pada hari ini, 7 April 2021," kata Head of School JIS, Dr Tarek Razik, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/4/2021).

Tarek mengatakan, para siswa bisa kembali belajar tatap muka dengan protokol serta pedoman social distancing yang ketat selama berada di kampus.

Baca juga: Di SDN 08 Jakpus, 83 Persen Orangtua Izinkan Anaknya Sekolah Tatap Muka

Ia mengatakan, JIS Health and Safety Protocol dirancang untuk memastikan kampus yang bersih dan aman.

"Dengan program ini, JIS memiliki protokol yang lengkap sejak para murid tiba di kampus, masuk kelas, saat proses belajar hingga meninggalkan kampus. Ini adalah komitmen kami untuk tetap menjaga kesehatan seluruh murid, guru dan karyawan dengan tetap memberikan kualitas pendidikan terbaik dalam situasi new normal,” tambah Tarek.

Dalam penerapan protokol new normal, JIS berpegang pada empat pilar utama, yaitu kebersihan, kesehatan dan keamanan (khususnya waktu istirahat), serta dukungan sosial dan emosional.

Pada aspek kebersihan, JIS memastikan bahwa setiap ruang kelas selalu dibersihkan dengan desinfektan berstandar tinggi yang dapat membunuh bakteri dan virus tetapi tak beracun.

Baca juga: Bisa Mengajar Tatap Muka, Guru SD Kenari 08: Sudah Kangen Banget sama Murid

Setiap pegangan pintu, keran hingga kamar mandi juga terjaga bersih setiap hari. Area-area dengan traffic tinggi akan menjadi prioritas utama.

Selain mewajibkan penggunaan masker, JIS juga menyediakan tenaga kesehatan di kampus untuk mendukung seluruh kebutuhan kesehatan, termasuk pencegahan transmisi Covid-19.

Mereka sudah menjalani pelatihan khusus untuk menangani Covid-19 dan dilengkapi pakaian pelindung saat memeriksa siswa, dan setiap hari selalu diganti pakaian baru.

Di setiap kelas dan pintu masuk juga terdapat hand sanitizer. JIS juga mendorong seluruh anggota komunitas untuk selalu mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan.

Tempat pencucian tangan juga terpasang di setiap pintu masuk, termasuk di luar ruang kelas, dan seluruh komunitas JIS secara rutin diingatkan untuk mencuci tangan sepanjang hari, terutama saat istirahat.

Salah satu siswa JIS sedang mencuci tangan pada salah satu fasilitas di JIS. Hari ini para siswa JIS sudah menjalani sistem blended learning yang mewarnai uji coba pembukaan sekolah secara terbatas.

Dok. JIS Salah satu siswa JIS sedang mencuci tangan pada salah satu fasilitas di JIS. Hari ini para siswa JIS sudah menjalani sistem blended learning yang mewarnai uji coba pembukaan sekolah secara terbatas.

Ruang kelas dilengkapi penjernih udara Sharp dengan filter HEPA dan teknologi ion plasmacluster untuk membersihkan udara di ruang kelas. Pembersih ini memenuhi Clean Air Delivery Rate (CADR) untuk keluarga virus SARS, termasuk virus Covid-19.

Para konselor dan psikolog sekolah juga dapat dijumpai oleh para siswa bagi mereka yang merasa cemas untuk kembali ke sekolah setelah satu tahun menjalani online learning.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com