DEPOK, KOMPAS.com - Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar, mengatakan belum berencana memanggil mantan juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, terkait temuan benda mencurigakan bertulis "FPI Munarman" di Limo, Depok, Minggu (4/4/2021) lalu.
"Kayaknya belum sampai ke sana (pemanggilan Munarman)," kata Imran kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).
"(Nama) siapa saja bisa ditulis, tapi belum tentu (nama) yang bersangkutan ditulis ada kaitannya dengan benda tersebut," kata dia.
Polres Metro Depok telah memeriksa empat orang saksi terkait temuan benda mencurigakan bertuliskan "FPI Munarman".
Baca juga: 4 Saksi Tak Melihat Pelaku yang Letakkan Benda Mencurigakan Bertulisan FPI Munarman di Depok
Namun, polisi belum berhasil mendapatkan petunjuk dari keterangan saksi-saksi itu karena mereka juga tak mengetahui siapa yang meletakkan barang itu di sana.
"Tidak ada yang melihat. Kami tahu sendiri lokasinya juga di pinggir sungai, tidak ada lampu apalagi CCTV, jalannya juga kecil," ujar Imran.
"Sementara (penyelidikan) baru itu saja karena bukti-bukti lain belum ada, hanya barang yang ada di TKP itu saja," lanjutnya.
Sampai sekarang, Imran juga masih belum dapat memastikan benda apa yang sempat membuat heboh warga sekitar itu dan tim gegana sampai harus dikerahkan.
"Ini (keterangan soal jenis benda mencurigakan) yang belum kami dapatkan dari gegana," kata Imran.
Pantauan Tribun Jakarta di lokasi menyebutkan, bungkus itu berisi kaleng dan magasin serta beberapa peluru. Munarman sendiri membantah keterkaitan dirinya dengan temuan benda mencurigakan itu.
Baca juga: Ketika Benda Bertuliskan FPI Munarman Bikin Geger Warga Depok...
"Goblok sekali kalau ada orang mau meneror lalu menuliskan namanya sendiri. Ketololan macam apa lagi yang dipertontonkan kepada rakyat di negeri ini," kata Munarman kepada Kompas.com, Senin (5/4/2021).
"Sudahlah, berhenti memfitnah orang," imbuhnya.
Munarman tak menjawab ketika ditanya siapa pihak yang diduga berada di balik temuan benda mencurigakan tersebut.
Ia hanya menyinggung mengenai kasus pembunuhan 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
"Pertanggungjawabkan saja pembantaian 6 orang yang dibunuh di km 50. Ini nanti di akhirat akan jadi persoalan besar bagi para pembunuhnya," kata Munarman.
"Media-media juga, jangan mau jadi corong propaganda kekuatan zalim," lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.