Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Jam Sekolah Tatap Muka yang Mengobati Kerinduan...

Kompas.com - 08/04/2021, 07:59 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Ada tiga ruang kelas yang digunakan, semuanya terletak di lantai dasar. Tiap kelas diisi tidak lebih dari 16 siswa guna menerapkan protokol jaga jarak.

Sebelum masuk ke kelas, siswa juga diukur suhu tubuhnya dan diminta untuk mencuci tangan dengan sabun.

Selama di lingkungan sekolah, para siswa dan guru juga wajib mengenakan masker dan face shield.

Usai pembelajaran, siswa akan langsung diarahkan untuk pulang ke rumah. Para guru mengantar sampai depan gerbang untuk memastikan siswa mereka sudah dijemput.

Jika belum ada jemputan yang datang, siswa diminta untuk menunggu di dekat gerbang keluar.

Disambut baik orangtua

Siang itu, para orangtua murid sudah siap di depan gerbang SDN Kenari 08 menunggu putra-putri mereka pulang sekolah.

Para orangtua mulai berdatangan sekitar 15 menit sebelum jam pelajaran berakhir.

Sejumlah orangtua mengaku bersyukur anaknya bisa kembali mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.

Linda (43) mengaku senang anaknya kembali ke sekolah sehingga ia tak perlu lagi repot membimbing dan mengawasi anaknya untuk belajar di rumah.

"Baguslah meringankan beban orangtua di rumah," kata Linda.

Linda menyebutkan, anaknya kerap kesulitan menangkap pelajaran jika sekolah dari rumah.

Anaknya yang duduk di kelas 4 SD itu juga cenderung bermalas-malasan dan tidak semangat belajar.

Baca juga: Cara SD Kenari 08 Jakpus Pastikan Siswa Tak Kelayapan Usai Sekolah

"Apalagi bangun pagi, jadi susah. Soal keluar jam 7, dia bangun jam 8," ujar Linda.

Linda pun mengaku kerap kewalahan.

"Kan saya sudah lama enggak sekolah, jadi susah. Jadi kakaknya yang kuliah yang kadang ngajarin," kata dia.

Linda mengaku tidak terlalu khawatir dengan pandemi Covid-19 yang kini masih berlangsung.

Ia juga sudah melakukan sejumlah persiapan agar anaknya tak rentan terpapar, salah satunya dengan menyediakan multivitamin.

Sama seperti Linda, Umi (42) juga bersyukur putranya bisa kembali belajar di sekolah. Sebab, anaknya sulit diatur jika disuruh belajar di rumah.

"Kalau saya sih alhamdulillah (bisa sekolah tatap muka). Namanya anak dibilangin suka main juga. Kita orangtua pusinglah. Nambah kerjaan," ujarnya.

Umi juga mengaku kerepotan jika harus mengajarkan anaknya di rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com