Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Lambatnya Perbaikan Jalan Setiabudi Pamulang: Setiap Hari Ada Kecelakaan

Kompas.com - 08/04/2021, 16:24 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengeluhkan proses perbaikan Jalan Setiabudi, Pamulang yang berjalan lambat sejak November 2020.

Mereka mengeluh karena banyak kendaraan roda dua maupun empat yang mengalami kecelakaan dan terperosok di lokasi perbaikan jalan.

Marinus Jay, seorang pemilik toko ponsel di Jalan Setiabudi menjelaskan, perbaikan jalan tersebut sudah berlangsung sejak November 2020.

Namun, proyek tersebut diduga mangkrak karena sudah lebih dua bulan terakhir tidak ada aktivitas pekerja.

Alat berat yang sempat dikerahkan untuk perbaikan jalan tersebut juga sudah lama diangkut dari lokasi.

Baca juga: Sudin Bina Marga Sediakan 1.500 Ton Aspal untuk Perbaikan Jalan Lingkungan di Jaksel

"Sudah dua bulan terakhir ini mangkrak, hampir enggak ada kelanjutan. Baru sehari dua hari lalu aja kelihatan lagi orang proyeknya, datang bawa besi. Tapi sampai sekarang enggak ada lagi," ujar Marinus kepada wartawan, Kamis (8/4/2021).

Marinus mengungkapkan, perbaikan yang tak kunjung selesai itu menyebabkan banyak kecelakaan.

Dia mencontohkan, sekali waktu seorang pengendara motor yang pingsan karena terjatuh ke sisi jalan lebih rendah yang belum diperbaiki.

"Setiap hari pasti ada satu dua kecelakaan. Karena tinggi sebelah kan ini jalurnya. Pernah ada motor disenggol mobil terus jatuh ke sisi jalan yang pendek sana, sampai pingsan," kata Marinus.

Hal senada diungkapkan oleh Edward, seorang pemilik bengkel kendaraan di Jalan Setiabudi.

Menurut dia, tidak ada pembatas antara jalur kendaraan dengan sisi jalan yang belum diperbaiki menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.

Selain itu, lampu penerangan jalan yang tidak menyala juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di Jalan Setiabudi.

"Garis pembatas tapi enggak maksimal. Enggak semua digaris. Ditambah lampu jalan disini mati kalau malam, cuma lampu dari toko-toko saja," ungkap Edward.

"Banyak kendaraan yang kejeblos. "Pernah ada ibu-ibu sama anaknya jatuh sampai pingsan. Yang paling tersorot ya hari ini, truk terguling itu," sambungnya.

Warga pun berharap agar Pemerintah Kota Tangerang Selatan, maupun Provinsi Banten untuk memasang garis pengaman atau pembatas selama proses perbaikan

"Ya kami sih berharap ditindaklanjuti dan secepatnya diperbaiki. Karena kan pelanggan kita juga jadi susah mau lewat," kata Edward.

Mereka juga berharap agar proyek perbaikan Jalan Setiabudi, Pamulang bisa segera dirampungkan dalam waktu dekat, agar aktivitas di lokasi bisa kembali normal.

"Pengerjaannya untuk lingkungan sudah terlalu. Bukan hanya untuk pengendara atau pengusaha. Akses masuk ke dalam gang atau perumahan juga jadi susah," pungkas Marinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com