JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui partisipasi orangtua siswa dalam uji coba pembelajaran tatap muka masih rendah.
Bahkan pada hari pertama uji coba, Riza menyebut hanya 20-30 persen orangtua yang mengizinkan anak mereka mengikuti kegiatan di sekolah.
"Memang masih rendah dorong orangtua untuk mengizinkan anak sekolah tatap muka," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Riza maklum apabila orangtua masih khawatir akan keselamatan anak mereka. Kendati demikian, dia meyakini jika ke depan partisipasi orangtua akan meningkat.
Baca juga: Dua Jam Sekolah Tatap Muka yang Mengobati Kerinduan...
Sebab saat ini, baru 85 sekolah yang diizinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Dia juga menyebut jika orangtua nantinya akan semakin paham bahwa materi pelajaran tidak bisa semuanya disampaikan secara daring.
"Secara offline jauh lebih baik, apalagi untuk pelajaran tertentu yang membutuhkan diskusi, interaksi, apalagi praktik," kata dia.
Oleh karena itu, menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memastikan pelajaran yang diselenggarakan secara tatap muka dan terbatas ini akan terlaksana dengan baik.
Pemprov DKI Jakarta juga melakukan sosialisasi mengenai tahapan pembukaan sekolah secara terbatas. Cara ini, menurutnya, bisa menimbulkan kepercayaan dari orangtua siswa.
Baca juga: Dishub DKI Siapkan 50 Bus Sekolah Selama Uji Coba Belajar Tatap Muka, Ini Rutenya
Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas pada 7-29 April 2021. Uji coba dilaksanakan di sekolah yang telah ditunjuk oleh Disdik DKI Jakarta.
Pembukaan sekolah tatap muka menjadi salah satu kelonggaran yang diputuskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 405 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro.
Anies menyebutkan, sekolah tatap muka mulai diberlakukan secara terbatas melalui uji coba yang dilakukan di satuan pendidikan dengan protokol kesehatan yang ketat.