JAKARTA, KOMPAS.com - D, korban penipuan filler payudara, mengaku telah menghabiskan Rp 50 juta untuk pengobatan pascamendapatkan filler palsu pada Oktober 2020.
Filler adalah pengisi jaringan lunak, yakni zat yang dirancang untuk disuntikkan di bawah permukaan kulit guna menambah volume dan kepadatan di area yang disuntikkan, misalnya di bawah jaringan kulit payudara.
"Berobatnya sudah habis Rp 50 juta," kata D dalam rekaman yang diterima Kompas.com, Kamis (8/4/2021).
"Ini benar-benar uang pribadi saya karena pihak pelaku enggak ada tanggung jawab," imbuhnya.
Baca juga: Pengakuan Korban Penipuan Filler Payudara: Menderita dan Jalani Perawatan 6 Bulan
D telah menjalani pengobatan selama enam bulan.
"Sekarang masih perawatan solo kontrol ke dokter karena kalau operasi tidak diangkat, kami masih ada sisa-sisa di dalam," kata D.
Dia belum tahu butuh berapa lama lagi agar dirinya sepenuhnya sembuh.
"Kami lihat kondisi ke depannya ini dibicarakan baru enam bulan tapi lihat lagi kondisi ke depannya makin baik atau memburuk," kata D.
Menurut D, ada bekas luka di payudaranya akibat kasus itu.
"Harus dilaser, ada sedikit cacat perlu dilaser (bekas luka)," kata D.
D mengaku menderita demam dan menggigil usai melakukan filler payudara.
"Satu bulan (setelah filler) aku ada efek, sakit aku tiga bulanan. Aku terbaring, demam, menggigil, pokoknya enggak bisa ke mana-mana," kata D.
Payudara D memerah, menghitam, bahkan mengeluarkan nanah.
Pelaku penipuan filler payudara itu berinisial SR. Ia telah ditangkap di Tangerang Selatan, Senin lalu.
SR awalnya merupakan penjual cairan silikon. Pada Oktober 2020, SR mengenal seorang pria berinisial LC yang mengaku sebagai dokter.
Kepada SR, LC melakukan pelatihan suntik filler payudara selama satu hari. Setelah itu, SR diberi sertifikat agar dapat melakukan praktik filler payudara. Sejak saat itu, SR memulai praktik filler payudara.
Dalam melakukan filler, SR menggunakan cairan silikon industri yang ia beli dari ML. ML telah ditangkap di Batam, Kepulauan Riau, Selasa lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.