JAKARTA, KOMPAS.com - Nouval Farisi (36), warga Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang jadi buronan Densus 88 Anti-Teror Polri merupakan penerima program Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah.
Nauval sempat mencairkan bantuan tersebut pada awal Februari 2021.
"Terakhir saya bertemu NF saat pembagian BST awal Februari," kata Ketua RT 03/RW04 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Budianto di Jakarta Selatan, Kamis (8/4/2021), seperti dikutip Antara.
Besaran BST itu mencapai Rp 300.000 per bulan dan tahun ini sudah dicairkan pada Januari dan Februari. Sisanya rencananya pada Maret dan April 2021.
Baca juga: Polisi Sita Samurai hingga Atribut FPI di Rumah Terduga Teroris di Tanjung Barat
Sebelumnya, NF juga penerima bansos sembako yang keduanya merupakan rangkaian bantuan pandemi Covid-19.
Budianto memperkirakan secara kedudukan nama NF masih akan tercantum sebagai penerima BST.
Meski demikian, ia tidak dapat memastikan kelanjutan pada sisa pengambilan selanjutnya.
"Haknya dia tetap ada tapi soal nanti dia mau ambil, saya tidak tahu juga, tapi bisa diwakili istrinya," katanya.
Saat ini, NF tidak tinggal lagi di RT 03/RW 04, Tanjung Barat karena telah pindah ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ia sudah pindah sekitar lima tahun lalu setelah menikah.
Sebelumnya, NF diketahui pernah bekerja di perusahaan pembiayaan. Namun akibat pandemi, ia berhenti bekerja.
Baca juga: Buronan Densus 88 Polri Sudah Pindah dari Tanjung Barat sejak 5 Tahun Lalu
Budianto menuturkan NF kemudian sempat menjual ikan cupang hingga pernah menjual telur.
Sementara itu, rumah NF yang tak jauh dari kediamannya kini dihuni oleh paman dan bibinya.
Sesekali NF mengunjungi rumah tersebut termasuk ke RT 03 untuk mengambil BST.
Mengingat NF tidak tinggal di rumah itu, kata dia, belum ada laporan ada penggeledahan di rumah tersebut oleh aparat Kepolisian, seperti yang dilakukan terhadap terduga teroris lainnya.
Meski kaget dan tidak menyangka salah satu warganya terkait kasus terorisme, namun ia menilai selama ini NF tidak pernah menunjukkan gelagat aneh.
Ia menilai selama tinggal di kawasan Tanjung Barat, NF dikenal mudah bersosialisasi.
Sebelumnya, ada empat terduga teroris di wilayah Jakarta yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) berinisial YI, AN, ARH dan NF.
Baca juga: Penetapan DPO Densus 88, Warga Tanjung Barat Sempat Kira Fitnah dan Hoaks
Dari empat DPO tersebut, satu terduga dengan inisial AN telah ditangkap oleh Tim Densus 88 Anti Teror.
Empat DPO tersebut berkaitan dengan empat terduga teroris yang telah lebih dulu ditangkap Densus 88 Antiteror di wilayah Condet (Jakarta Timur), Bekasi dan Jakarta Barat, pada akhir Maret 2021.
Adapun YI diketahui berdomisili di Jati Padang, Pasar Minggu dan ARH diketahui berdomisili di Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.