JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan pelecehan seksual seorang pria berinisial DT oleh teman lelakinya di Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan belum menemukan titik terang.
Polisi kekurangan saksi dan bukti untuk melanjutkan kasus itu ke tahap penyidikan.
Kapolsek Metro Setiabudi, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, pihaknya telah memeriksa tiga orang.
Ketiganya, yaitu pelapor DT, terlapor AC, dan satu orang pria lain yang tinggal bersama AC dan DT di apartemen.
“Gak ada saksi dan bukti mengarah ke dugaan pelecehan. Ada satu saksi yang juga tinggal bareng menyatakan tidak pernah tahu ada kejadian tersebut," ujar Yogen saat dikonfirmasi.
Yogen mengatakan, tiga orang tersebut tinggal bersama di apartemen milik AC. DT kemudian diajak ke Jakarta oleh AC untuk tinggal sementara di apartemennya.
“Jadi pelapor (DT) dan terlapor (AC) ini sudah kenal lama. Pelapor seorang pramugara namun enggak kerja karena pandemi Covid-19," kata Yogen.
"(AC dan DT) Tinggal di apartemen yang sama udah sekitar sebulan. Mereka (DT, AC, dan satu rekannya) saling kenal," tambah Yogen.
Polisi menyangsikan pelapor DT disekap di apartemen.
DT sebelumnya meminta tolong melalui fitur Instagram Story pada Minggu (4/4/2021) malam.
Dia mengaku disekap di kamar apartemen di kawasan Kuningan, Setiabudi, oleh teman prianya yang berinisial AC.
Baca juga: Disebut Lakukan Pelecehan Seksual di Apartemen Setiabudi, Terlapor Bakal Balik Lapor Polisi
Yogen mengatakan, DT sempat melapor ke Polsek Setiabudi setelah meminta tolong lewat Instagram.
DT mengakui dalam Instagramnya sudah melapor ke Polsek Setiabudi dan kembali ke apartemen tempatnya tinggal bersama AC.
"Padahal habis laporan dari Polsek, pelapor balik lagi ke apartemen," ujar Yogen.
Yogen mengatakan, pihaknya sudah menginterogasi DT di Polsek Setiabudi saat membuat laporan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.