Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Pesepeda soal Tugu Sepeda di Sudirman: Rp 800 Juta Bisa Buat Jalur Berapa Meter Itu?

Kompas.com - 09/04/2021, 18:25 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pesepeda menanggapi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun tugu sepeda di Jalan Sudirman.

Eki (29), mengaku tak setuju dengan pembangunan tugu sepeda itu. Ia menilai tugu itu hanya simbolis semata dan tak membawa manfaat apapun bagi para pesepeda.

"Buat apa tugu sepeda begitu, lebih baik fokus saja memperbaiki fasilitas untuk pesepeda," kata Eki, Jumat (9/4/2021).

Eki menilai masih banyak fasilitas bagi pesepeda yang perlu diperbaiki. Di jalan protokol seperti Sudirman-Thamrin, menurut dia, jalur untuk pesepeda memang sudah cukup baik.

Baca juga: Kosmetik demi Cantiknya Jakarta: dari Bambu Getih Getah, Bronjong, hingga Tugu Sepeda Bernilai Ratusan Juta

"Tapi di jalan-jalan lain, yang bukan jalur protokol, masih banyak yang tidak ada jalur sepedanya," kata dia.

Eki yang kerap berangkat ke kantornya di kawasan Sudirman dengan bersepeda ini mengaku masih kerap was-was saat melewati jalur yang bercampur dengan kendaraan bermotor.

"Apalagi kalau lagi jam padat, masih khawatir kalau jalannya campur dengan mobil dan motor," kata dia.

Baca juga: Jakarta Buat Tugu Sepeda Rp 800 Juta, tapi Progres Jalur Permanen Justru Molor

Kritik serupa disampaikan Yuhari (32). Pria yang juga kerap bersepeda ke kantor ini menilai, akan lebih baik jika dana untuk proyek Tugu Sepeda itu dialihkan untuk membangun lebih banyak lagi jalur sepeda.

"Rp 800 juta kalau untuk bangun jalur sepeda sudah dapat berapa meter itu ya, apalagi kalau cuma dicat hijau saja," kata dia.

Selain, Yuhari menilai fasilitas untuk parkir sepeda di sejumlah fasilitas umum masih harus diperbanyak.

 

Warga Jakarta Selatan ini mengaku kerap menggunakan moda transportasi MRT jika sedang malas menggowes sampai ke tempat kerjanya. Namun, fasilitas untuk parkir sepeda masih terbatas.

"Kalau cari parkir di stasiun masih suka susah karena fasilitas untuk parkir terbatas," kata dia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, pembangunan tugu sepeda ini berbarengan dengan proyek jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin yang sedang berlangsung.

Konstruksi tugu sepeda pun masuk dalam satu anggaran dengan pembangunan jalur sepeda.

Baca juga: Viral Tugu Pamulang yang Mirip Toren Air, Ini Penjelasan Pemkot Tangsel

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganggarkan proyek jalur sepeda sebesar Rp 28 miliar, termasuk pembangunan tugu sebesar Rp 800 juta.

"Tugu sepeda ini dapat anggaran dari pihak swasta, pihak ketiga," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/4/2021).

Ariza menjelaskan, tujuan keberadaan tugu tersebut adalah untuk memperindah Kota Jakarta.

Selain itu, Ariza ingin memotivasi pesepeda dan memberikan kesempatan para pelaku seni rupa berkreasi.

Namun, meski pembangunan tugu sudah dimulai, kinerja Pemprov DKI membangun jalur sepeda dipertanyakan.

Sebab, penyelesaian jalur sepeda permanen di Sudirman-Thamrin telah lewat target yang dicanangkan Gubernur Anies Baswedan, yakni akhir Maret 2020.

Sampai 31 Maret lalu lalu, jalur yang rampung batu sekitar 12,5 persen. Dari 4.000 planter box yang digunakan untuk memproteksi jalur sepeda, hanya 500 planter box yang sudah terpasang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com