JAKARTA, KOMPAS.com - Herman, salah seorang penadah sekaligus orang yang ikut membongkar rumah mewah di Jalan Kedoya Alkamal Blok A15 / 27 RT 04/RW 04 Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengaku tak tahu bahwa pembongkaran rumah tersebut merupakan pencurian.
Ia juga tak menaruh curiga pada Ari, dalang dari pencurian rumah.
"Enggak punya kecurigaan sama sekali (bahwa pembongkaran rumah adalah pencurian)," kata Herman dalam acara Aiman Kompas TV, pada 30 Maret 2021.
Herman pertama kali bertemu Ari di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.
Baca juga: Penadah Barang Rumah Mewah di Kebon Jeruk Mengaku Jual Lampu Kristal, Keramik, hingga AC
Kepada Herman, Ari mengaku merupakan orang kepercayaan pemilik rumah.
"Dia bilangnya itu renovasi rumah bosnya," kata Herman.
Herman tak menaruh curiga pada Ari, sebab Ari memiliki kunci rumah tersebut.
Ia juga membawa gambar rencana renovasi rumah sehingga tampil meyakinkan.
"Dia juga ngakunya orang properti, developer gitu," ujar Herman.
Baca juga: Kondisi Rumah di Kebon Jeruk yang Dibongkar Pencuri, Dinding hingga Plafon Bolong akibat Dipreteli
"Mengaku punya kantor di Ciledug," imbuhnya.
Di pertemuan pertama mereka, Ari menawari Herman membeli sejumlah barang yang ada di rumah, yakni AC indoor, kayu besi, teralis, dan lantai marmer.
Herman yang sehari-harinya bekerja sebagai pengepul barang bekas pun antusias ketika ditawari Ari barang-barang tersebut dengan harga Rp 10 juta.
Ia mengambil langsung materi serta interior di rumah tersebut.
Setelahnya, material dan perabotan rumah dijual secara terpisah oleh Herman.
"Dapat Rp 12 juta, tapi ini belum semua, masih bisa ada tambahan lagi," kata Herman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.