Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penadah Barang Curian dari Rumah Mewah Kedoya Juga Ditipu Otak Pelaku

Kompas.com - 09/04/2021, 21:06 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Herman, salah seorang penadah sekaligus orang yang ikut membongkar rumah mewah di Jalan Kedoya Alkamal Blok A15 / 27 RT 04/RW 04 Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengaku tak tahu bahwa pembongkaran rumah tersebut merupakan pencurian.

Ia juga tak menaruh curiga pada Ari, dalang dari pencurian rumah.

"Enggak punya kecurigaan sama sekali (bahwa pembongkaran rumah adalah pencurian)," kata Herman dalam acara Aiman Kompas TV, pada 30 Maret 2021.

Herman pertama kali bertemu Ari di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.

Baca juga: Penadah Barang Rumah Mewah di Kebon Jeruk Mengaku Jual Lampu Kristal, Keramik, hingga AC

Kepada Herman, Ari mengaku merupakan orang kepercayaan pemilik rumah.

"Dia bilangnya itu renovasi rumah bosnya," kata Herman.

Herman tak menaruh curiga pada Ari, sebab Ari memiliki kunci rumah tersebut.

Ia juga membawa gambar rencana renovasi rumah sehingga tampil meyakinkan.

"Dia juga ngakunya orang properti, developer gitu," ujar Herman.

Baca juga: Kondisi Rumah di Kebon Jeruk yang Dibongkar Pencuri, Dinding hingga Plafon Bolong akibat Dipreteli

"Mengaku punya kantor di Ciledug," imbuhnya.

Di pertemuan pertama mereka, Ari menawari Herman membeli sejumlah barang yang ada di rumah, yakni AC indoor, kayu besi, teralis, dan lantai marmer.

Herman yang sehari-harinya bekerja sebagai pengepul barang bekas pun antusias ketika ditawari Ari barang-barang tersebut dengan harga Rp 10 juta.

Ia mengambil langsung materi serta interior di rumah tersebut.

Setelahnya, material dan perabotan rumah dijual secara terpisah oleh Herman.

"Dapat Rp 12 juta, tapi ini belum semua, masih bisa ada tambahan lagi," kata Herman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com