Untuk sisi dalam yang menghadap ke arah jalur pedestrian, permukaan tugu dirancang dengan material reflektif.
Tujuannya adalah memberikan pengalaman bagi pejalan kaki maupun pesepeda untuk merefleksikan lingkungan sekitarnya.
Penggunaan material reflektif juga dimaksudkan untuk memberikan kesan dinamis dari pantulan yang dihasilkan.
Sisi dalam tugu nantinya juga akan dilengkapi pencahayaan guna memperkuat citra dinamis yang diinginkan.
Sehingga, sisi dalam monumen ini akan memberikan impresi statis saat tidak ada interaksi, tetapi dinamis ketika dilalui.
Baca juga: Kritik Pesepeda soal Tugu Sepeda di Sudirman: Rp 800 Juta Bisa Buat Jalur Berapa Meter Itu?
Nantinya, tugu tersebut akan diletakkan di depan dinding hitam.
Harapannya, garis-garis pada dinding hitam itu dapat memberikan dan menunjang efek dinamis yang dihasilkan dari tugu.
Sebagai sebuah karya seni, tugu ini dibuat agar warga yang melihat dapat mengambil waktu sejenak untuk berhenti, lalu merefleksikan diri, mengapresiasi pencapaian, dan mampu mencari rasa syukur.
Dengan memandangi monumen ini pula, warga juga diharapkan menemukan keheningan, kebahagiaan, dan suka cita di tengah kebisingan kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.