Dalam sejumlah unggahan di media sosial, banyak warga yang menilai bangunan tersebut tidak layak disebut tugu.
Sejumlah pengguna media sosal mencibir tugu tersebut, bahkan ada yang menyebut tugu tersebut lebih mirip dengan toren air.
"Pertama kali ngeliat langsung kirain itu toren air," tulis pemilik akun @rifkiadnan147.
Ada pula warganet yang menyindir desainer tugu mengalami lupa ingatan pada saat membuat.
"Positif thinking, siapa tau pas lagi buat itu, angin berhembus dengan kencang sehingga meluluhlantakkan ingatan para pembuatnya," tulis pemilik akun @joenambewan.
Di tengah cibiran yang muncul, sejumlah orang nyatanya tak mengetahui tiang dengan kubah di atasnya itu merupakan tugu.
Rizki (30), seorang karyawan swasta yang tinggal di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, mengaku tidak mengetahui tugu itu karena desainnya yang tak jelas.
"Malah saya baru tahu kalau itu bentuk Tugu Pamulang, seharusnya enggak begitu. Orang cuma tiang-tiang enggak jelas," ujar Rizki kepada Kompas.com, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Baru Tahu Itu Tugu Pamulang, Kayak Kandang Burung Raksasa
Menurut Rizki, bentuk Tugu Pamulang saat ini tidak jelas dan sama sekali tidak menambah keindahan wilayah Tangerang Selatan.
"Bentuknya saja enggak jelas, kayak kandang burung raksasa. Dibilang estetis juga enggak. Entah buat apa dibangun kalau cuma begitu," pungkasnya.
Warga Pondok Cabe bernama Rahman Tohir (27) mengatakan, keberadaan Tugu Pamulang di Jalan Siliwangi tak menyimbolkan apa pun.
Dia pun meyakini banyak warga yang tidak menyadari bahwa tiang-tiang tersebut ternyata sebuah tugu.
"Enggak berfaedah, tidak jelas bentuknya. Tidak menyimbolkan apa pun," kata Rahman.
Baca juga: Wagub DKI: Tugu Sepeda Senilai Rp 800 Juta untuk Tempat Selfie Milenial
Rahman menyebutkan bahwa keberadaan Tugu Pamulang mengganggu pemandangan sehingga lebih baik dibongkar atau diganti dengan patung.
"Malah bikin jelek Pamulang. Sudah warnanya putih, enggak dirawat, jadi dekil," kata Rahman.
"Mending bongkar atau ganti sama Patung (Wali Kota) Airin," sambung dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.