TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang penjual produk berformalin di Pasar Anyar, Kota Tangerang, melarikan diri setelah Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Senin (12/4/2021).
Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman menyebut, pedagang itu menambahkan formalin di dagangannya yaitu daging, usus, dan kulit ayam.
Formalin ialah larutan formaldehida dengan konsentrasi 37 persen. Formaldehida ialah bahan penting dalam industri.
Senyawa aktif itu digunakan sebagai perekat kayu lapis, pengawet kayu, pembunuh kuman, bahan baku plastik, bahan cat, bahan bangunan, dan bahan komponen mobil.
Baca juga: Waspada, 41 Bahan Pangan di Pasar Anyar Kota Tangerang Mengandung Formalin hingga Zat Pewarna
"Tadi begitu positif formalin, kami kunjungi lapaknya dengan polisi, tapi orangnya sudah lari, kabur," ujar Abduh melalui sambungan telepon, Senin.
"Produknya ditinggal di situ," sambung dia.
Abduh menyebut, pihaknya hendak memberikan surat peringatan agar penjual produk berformalin itu tak lagi menjual kembali makanan tersebut.
Namun, karena si penjual itu melarikan diri, DKP Kota Tangerang bakal kembali lagi ke lapak pedagang tersebut esok hari.
"Besok kami datangi lagi, kasih peringatan," ucap Abduh.
Kata Abduh, produk berformalin yang dijual pedagang itu ditampung dalam wadah berbentuk panci.
Diduga, pedagang itu berinisiatif untuk menambahkan formalin di produk yang dia jual agar semakin tahan lama.
Baca juga: Waspada, Ada Temuan Usus Ayam Berformalin di Pasar Anyar, Tangerang
Dia juga menduga, penjual tersebut melakukan hal yang serupa di produk yang dia jual pada tahun 2020.
"Kelihatannya pedagang lama. Kan tahun lalu ada sekitar 6-7 yang model begitu, tapi tadi ternyata yang lain sudah insyaf," kata Abduh.
"Jadi produknya clear-lah enggak ada bahan kimia. Cuma yang satu itu," sambung dia.
Produk berformalin tersebut termasuk dari 41 barang berbahan berbahaya yang ditemukan dari total 234 produk yang diperiksa secara acak dari 135 pedagang di pasar tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.