JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga Jakarta untuk menghindari kegiatan-kegiatan buka puasa bersama selama Ramadhan.
Begitu juga dengan kegiatan kumpul bersama dengan keluarga yang sudah menjadi tradisi orang Indonesia saat bulan Ramadhan berlangsung.
"Hindari mengadakan buka bersama, kumpul-kumpul keluarga begitu banyak, tanpa ada jaga jarak, apalagi membuka masker hanya karena kebiasaan," kata Anies dalam unggahan video instagramnya, Senin (13/4/2021) malam.
Baca juga: Restoran di Jakarta Boleh Buka Pukul 02.00-04.30 WIB Layani Santap Sahur
Anies mengatakan, perpanjangan jam buka restoran atau rumah makan bukan diperuntukan menjadi tempat keramaian acara buka puasa bersama.
Restoran atau rumah makan diberikan jam operasional lebih lama untuk melayani umat Muslim di Jakarta yang hendak berbuka puasa dan sahur tanpa menimbulkan keramaian.
"Restoran dan rumah makan memang diberi izin untuk buka sedikit lebih panjang, untuk melayani mereka yang berbuka dan bersahur, tapi jangan lalu dimanfaatkan untuk acara-acara buka bersama," kata Anies.
Anies mengingatkan, acara buka puasa bersama, ramai-ramai tanpa jaga jarak akan memberikan potensi risiko penularan bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
"Termasuk bagi keluarga di rumah," kata dia.
Pemprov DKI Jakarta memberikan pelonggaran terkait jam operasional restoran dan rumah makan selama Ramadhan 2021.
Baca juga: Anies Larang Live Music di Restoran dan Kafe Selama Ramadhan
Restoran diizinkan membuka layanan makan di tempat (dine-in) sampai dengan pukul 22.30 WIB, dan diperkenankan buka pukul 02.00-04.30 WIB untuk melayani santap sahur.
Selain itu, Pemprov DKI juga memberikan kelonggaran layanan pesan antar dibuka 24 jam.
Sementara itu, ada penambahan 692 kasus baru Covid-19 di Ibu Kota pada Senin (12/4/2021) kemarin.
Dengan penambahan jumlah kasus baru tersebut, total kasus Covid-19 di Jakarta sebanyak 393.290 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 380.560 orang dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 96,8 persen.
Sementara 6.459 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 667 kasus. Saat ini sebanyak 6.271 pasien masih menjalani perawatan atau isolasi.
Adapun positivity rate atau persentase kasus positif di Jakarta selama sepekan terakhir sebesar 8,8 persen. Sementara persentase kasus positif secara total sebesar 11,1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.