Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Banten Buka-bukaan soal Polemik Tugu Pamulang yang Habiskan Rp 300 Juta

Kompas.com - 13/04/2021, 09:23 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Pembangunan tugu yang hanya berbentuk kerangka besi dan kubah di bundaran Jalan Siliwangi, Tangerang Selatan, menghabiskan dana Rp 300 Juta.

"Setahu saya sekitar Rp 300 jutaan. Saya enggak tahu detailnya, saya baru akhir 2019 di sini (Dinas PUPR Banten)," kata Tranggono.

Baca juga: Tugu Pamulang Berupa Rangka Besi dan Kubah Habiskan Dana Rp 300 Juta

Tranggono menyebutkan, anggaran tersebut merupakan total keseluruhan pembangunan Tugu Pamulang sekaligus taman kecil di bawahnya.

"Itu kan bukan hanya tugunya saja. Termasuk di situ ada tamannya, trotoarnya," jelas dia.

Permintaan perubahaan bentuk Tugu Pamulang bergulir pada 2019, tak lama setelah proses pembangunan selesai.

Wacana revitalisasi

Sejumlah pihak, termasuk Pemerintah Kota Tangerang Selatan meminta agar bentuk Tugu Pamulang yang telah berdiri diubah bentuknya.

"Setelah selesai itu ada permintaan, saya enggak tahu detail, katanya dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Pada prinsipnya minta untuk di-review lagi. Minta untuk direvitalisasi," ungkap Tranggono.

Baca juga: Beredar Gambar Rancangan Tugu Pamulang, Dinas PUPR Sebut Itu Desain Baru untuk Revitalisasi

Pemerintah Provinsi Banten sudah sempat membahas revitalisasi tugu di Jalan Siliwangi itu pada 2019. Tetapi, proses pembahasan tersebut tiba-tiba tak berlanjut.

Tranggono tidak menjelaskan secara rinci kendala yang dihadapi Pemerintah Provinsi Banten untuk merevitalisasi tugu tersebut.

"Pada 2019 itu sudah dianggarkan untuk melakukan revitalisasi dengan desain baru. Cuma di 2019, kegiatan itu terhenti. Karena saya melihatnya birokrasi lah. Nah di 2020 itu ada refocussing," ungkap Tranggono.

Akibatnya, desain dan anggaran untuk revitalisasi tugu tersebut belum sempat disepakati. Pelaksanaan revitalisasi atau pembangunan tugu dengan desain baru pun belum bisa terealisasi sampai saat ini.

"Review-nya itu tadi berjalan di 2019. Nah, desainnya bentuknya seperti apa itu, ya seperti yang beredar sekarang," kata Tranggono.

Rancangan baru Tugu Pamulang

Tranggono pun menegaskan bahwa desain Tugu Pamulang beredar di media sosial belakangan ini merupakan rancangan terbaru, setelah pemerintah kota meminta perubahan bentuk pada tahun 2019.

Namun, desain tersebut belum difinalisasi dan harus dibahas bersama-sama sekaligus menentukan anggaran yang diperlukan untuk pembangunannya.

"Belum disepakati. Karena takutnya kalau kita tetapkan, kami bangun, takutnya enggak sesuai lagi," kata Trangono.

Seperti diketahui, tugu tersebut hanya berupa tiang-tiang yang disusun melingkar. Tampak di bagian atasnya terpasang kubah berukuran sedang berwarna putih.

Tak ada ornamen atau hiasan apa pun pada tugu yang disebut-sebut sebagai ciri khas kawasan Pamulang itu.

Sementara itu, pada rancangan yang beredar, tampak tugu itu seharusnya akan berbentuk heksagon dengan kubah kecil atasnya. Terdapat pula ornamen yang menghiasi tiang-tiang tugu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com