Namun, pihak bandara kemudian mengizinkan 10 orang untuk masuk dan menjemput Rizieq karena para simpatisan sudah mulai memaksa masuk hingga menyebabkan kaca gedung rusak.
Oka menyebut, Bandara Soekarno-Hatta rugi belasan juta rupiah saat massa simpatisan Rizieq Shihab menjemput Rizieq.
"(Kerugian) kurang lebih sekitar Rp 16 juta-an, Pak," kata Oka.
Jaksa kemudian menanyakan bagian bandara yang mengalami kerusakan.
"Ada taman di sebelah jalan, ada kursi-kursi yang patah mungkin karena dinaiki atau apa gitu. Jadi kerusakan itu pada taman dan kursi," lanjut Oka.
Terpisah, Kepala Pos Polisi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Dahmirul menyebutkan, tidak ada yang menggerakkan massa simpatisan Rizieq Shihab untuk berkerumun di area Bandara Soekarno-Hatta pada 10 November 2020.
"Kalau begitu, siapa yang mengumpulkan massa di dalam? Berkerumun di bandara?" tanya Rizieq.
"Tidak ada," jawab Dahmirul.
Rizieq kemudian bertanya apakah massa simpatisannya berkerumun secara spontan di area bandara.
"Spontan," jawab Dahmirul.
Eks Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto, menceritakan kronologi ditutupnya Jalan KS Tubun karena rencana pernikahan putri Rizieq Shihab dan peringaratan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 14 November 2020 lalu.
"Awalnya, pagi, tenda itu sudah terpasang tetapi jalan masih terbuka. Tetapi, pada saat sore menjelang jam 16.00, jam 17.00, massa sudah banyak," kata Heru dalam persidangan.
"Tiba-tiba jalan ditutup dari ujung ke ujung untuk aktivitas kegiatan, rencana Maulid dan rencana pernikahannya anak terdakwa," tambahnya.
Baca juga: Eks Kapolres Jakpus soal Kerumunan Petamburan: Tiba-tiba Jalan Ditutup Orang Berbaju Putih-putih
Heru melanjutkan, jalan tersebut ditutup dengan kursi dan mobil "di ujung ke ujung sehingga akses tidak bisa dilewati".
Ia tidak dapat mengonfirmasi siapa yang menutup jalan itu, termasuk mengonfirmasi apakah mereka anggota Front Pembela Islam (FPI), ormas yang saat itu dinaungi oleh Rizieq.