Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Jadi Cibiran Warga, Tugu Pamulang Bakal Ditutupi Seng untuk Sementara

Kompas.com - 13/04/2021, 12:58 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten berencana menutup sementara Tugu Pamulang yang berlokasi di bundaran Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten M. Tranggono menjelaskan, pihaknya sudah memerintah pekerja lapangan untuk menutup area Tugu Pamulang.

Sementara untuk tanaman di area bundaran Jalan Siliwangi, tepatnya di bawah Tugu Pamulang akan dipindahkan sementara.

Baca juga: Bentuk Tugu Pamulang Jadi Cibiran, Pemprov Banten Segera Bahas Revitalisasinya dengan Pemkot Tangsel

"Saya sudah perintahkan teman-teman di lapangan untuk menutup dengan seng. Jadi hanya sekitar tugunya saja. Mungkin tanamannya itu nanti sebagian kami akan simpan," ujar Tranggono, Selasa (13/4/2021).

Menurut Tranggono, penutupan tersebut juga sebagai penanda bahwa akan dilakukan pembangunan Tugu Pamulang tahap selanjutnya.

Selain itu, penutupan tersebut juga dimaksudkan agar masyarakat tidak lagi beranggapan bahwa tugu yang berdiri saat ini merupakan bentuk akhir.

"Untuk menunjukan bahwa proyek ini belum selesai. Karena kan masih akan ada tahap selanjutnya terkait revitalisasi," kata Tranggono.

"Akhirnya supaya masyarakat juga paham bahwa itu belum selesai. Bahwa proyek ini masih akan berjalan. Supaya orang tidak salah sangka," sambungnya.

Baca juga: Pemprov Banten Buka-bukaan soal Polemik Tugu Pamulang yang Habiskan Rp 300 Juta

Tranggono sebelumnya menjelaskan, pihaknya akan melakukan pertemuan dan membahas revitalisasi Tugu Pamulang bersama Dinas Pekerjaan Umum Tangerang Selatan pada Rabu (14/4/2012).

"Hari Rabu, kalau tidak ada halangan, kami akan diskusikan, apa sih harapannya Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk tugu ini," ujar Tranggono, Selasa (13/4/2021).

Menurut Tranggono, salah satu poin pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah desain atau bentuk baru dari Tugu Pamulang. Hal tersebut agar tidak ada lagi perdebatan mengenai bentuk tugu ketika selesai dibangun.

Terlebih lagi, desain baru yang sudah dipersiapakan pada 2019 itu belum difinalisasi. Pemerintah Provinsi Banten juga harus menghitung kembali anggaran yang dipersiapkan untuk revitalisasi tugu tersebut.

"Karena takutnya kalau kami tetapkan, kami bangun takutnya enggak sesuai lagi. Dipertanyakan lagi, karena estetika ini kan relatif," ungkap Tranggono.

Tugu Pamulang yang berada di bundaran Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan, menjadi perbincangan hangat masyarakat beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Tugu Pamulang Berupa Rangka Besi dan Kubah Habiskan Dana Rp 300 Juta

Salah satu ikon lanskap Kota Tangerang Selatan itu dianggap berbeda desain dari yang telah direncanakan seiring beredarnya gambar rancangan Tugu Pamulang di jagat maya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com