JAKARTA, KOMPAS.com - Datangnya bulan Ramadhan membawa berkah bagi banyak orang, tak terkecuali bagi pedagang di sentra kuliner nasi kapau, Senen, Jakarta Pusat.
Para pedagang makanan khas Minang yang berjualan di atas trotoar Jalan Kramat Raya itu merasakan keuntungan berlipat-lipat setiap kali Ramadhan tiba.
Salah satu pedagang, Hery, mengaku bahwa keuntungannya bisa naik sampai lima kali lipat di bulan suci Ramadhan.
Sebab, banyak warga yang memilih berbuka puasa dan sahur di warung miliknya.
"Kalau bulan Ramadhan seperti ini untuknya bisa naik lima kali," kata pemilik warung Uda Hery ini saat ditemui kompas.com, Selasa sore kemarin.
Sore itu, suasana di sentra nasi kapau Senen memang cukup ramai. Pembeli mulai berdatangan menjelang buka puasa hari pertama.
Para pembeli berdatangan menggunakan sepeda motor hingga mobil. Tak adanya tempat parkir membuat kendaraan pembeli harus parkir di bahu jalan.
Baca juga: Sentra Kuliner Nasi Kapau Senen Diserbu Pembeli Jelang Buka Puasa
Banyak pembeli yang hanya mampir sebentar membeli makanan untuk dibungkus dan dibawa pulang. Namun, banyak juga pembeli yang memilih makan langsung di tempat.
Ramainya pembeli yang datang membuat penerapan jaga jarak untuk pencegahan Covid-19 sulit dilakukan.
Namun, pengunjung relatif tertib memakai masker saat sedang tidak makan. Tempat cuci tangan juga disediakan di sejumlah titik.
Baca juga: Pemkot Jakpus Pastikan PKL Nasi Kapau Tidak Ganggu Pejalan Kaki di Trotoar Jalan Kramat
Hery menyebut, pandemi Covid-19 tidak terlalu berpengaruh dengan penjualannya. Saat Pembatasan Sosial Berskala Besar pada tahun lalu diberlakukan, omsetnya juga tidak banyak mengalami penurunan.
Meski saat itu ada larangan untuk makan di tempat, namun masih banyak pembeli yang datang dan memesan makanan untuk dibawa pulang.
"Ramadhan tahun lalu tetap banyak yang pesan dibungkus, jadi PSBB juga tidak terlalu berpengaruh," kata dia.
Berkah Ramadhan juga dirasakan oleh Santoso. Pemilik warung nasi kapau 'Uni Uun' ini merasakan keuntungannya naik disaat bulan Ramadhan.
Baca juga: Apa Itu Nasi Kapau? Sekilas Mirip Nasi Padang
Jika lapak sedang sepi, Santoso biasanya hanya mengantongi 300.000 per hari. Namun, saat sedang ramai seperti saat bulan Ramadhan, angkanya bisa naik berkali lipat.