Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Ramadhan bagi Penjual Nasi Kapau Senen, Keuntungan Naik 5 Kali Lipat

Kompas.com - 14/04/2021, 09:12 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Datangnya bulan Ramadhan membawa berkah bagi banyak orang, tak terkecuali bagi pedagang di sentra kuliner nasi kapau, Senen, Jakarta Pusat.

Para pedagang makanan khas Minang yang berjualan di atas trotoar Jalan Kramat Raya itu merasakan keuntungan berlipat-lipat setiap kali Ramadhan tiba.

Salah satu pedagang, Hery, mengaku bahwa keuntungannya bisa naik sampai lima kali lipat di bulan suci Ramadhan.

Sebab, banyak warga yang memilih berbuka puasa dan sahur di warung miliknya.

Baca juga: Anies Beri Aturan Baru Jam Operasional Selama Ramadhan, Restoran Tutup pada 22.30 WIB, Buka Lagi Saat Sahur

"Kalau bulan Ramadhan seperti ini untuknya bisa naik lima kali," kata pemilik warung Uda Hery ini saat ditemui kompas.com, Selasa sore kemarin.

Sore itu, suasana di sentra nasi kapau Senen memang cukup ramai. Pembeli mulai berdatangan menjelang buka puasa hari pertama.

Para pembeli berdatangan menggunakan sepeda motor hingga mobil. Tak adanya tempat parkir membuat kendaraan pembeli harus parkir di bahu jalan.

Sentra kuliner Nasi Kapau di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, ramai dikunjungi pembeli menjelang buka puasa hari pertama, Selasa (13/4/2021). KOMPAS.com/Ihsanuddin Sentra kuliner Nasi Kapau di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, ramai dikunjungi pembeli menjelang buka puasa hari pertama, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Sentra Kuliner Nasi Kapau Senen Diserbu Pembeli Jelang Buka Puasa

Banyak pembeli yang hanya mampir sebentar membeli makanan untuk dibungkus dan dibawa pulang. Namun, banyak juga pembeli yang memilih makan langsung di tempat.

Ramainya pembeli yang datang membuat penerapan jaga jarak untuk pencegahan Covid-19 sulit dilakukan.

Namun, pengunjung relatif tertib memakai masker saat sedang tidak makan. Tempat cuci tangan juga disediakan di sejumlah titik.

Baca juga: Pemkot Jakpus Pastikan PKL Nasi Kapau Tidak Ganggu Pejalan Kaki di Trotoar Jalan Kramat

Hery menyebut, pandemi Covid-19 tidak terlalu berpengaruh dengan penjualannya. Saat Pembatasan Sosial Berskala Besar pada tahun lalu diberlakukan, omsetnya juga tidak banyak mengalami penurunan.

Meski saat itu ada larangan untuk makan di tempat, namun masih banyak pembeli yang datang dan memesan makanan untuk dibawa pulang.

"Ramadhan tahun lalu tetap banyak yang pesan dibungkus, jadi PSBB juga tidak terlalu berpengaruh," kata dia.

Berkah Ramadhan juga dirasakan oleh Santoso. Pemilik warung nasi kapau 'Uni Uun' ini merasakan keuntungannya naik disaat bulan Ramadhan.

Baca juga: Apa Itu Nasi Kapau? Sekilas Mirip Nasi Padang

Jika lapak sedang sepi, Santoso biasanya hanya mengantongi 300.000 per hari. Namun, saat sedang ramai seperti saat bulan Ramadhan, angkanya bisa naik berkali lipat.

"Kalau lagi ramai begini bisa Rp 2 juta," katanya.

Rosmery, pemilik lapak 'Uni Rosmery', sengaja menjual makanan tambahan tiap kali bulan Ramadhan demi meraup keuntungan berlipat.

Rosmery menambah menu takjil seperti kolak, candil, serta aneka kue dan gorengan. Namun, menu khas Minang seperti lamang tapai, bubur kampiun tetap menjadi andalan.

Setelah menyantap makanan ringan, biasanya baru pembeli melanjutkan dengan memesan nasi kapau dengan beragam lauk pauk khas kuliner Minang.

"Alhamdulillah kalau Ramadhan memang selalu ramai. Bahkan kalau sebelum pandemi banyak yang saur juga di sini," kata Rosmery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com