Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawasan Parkir di IRTI Monas Diperketat Setelah Pemulung Preteli Mobil

Kompas.com - 14/04/2021, 13:55 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengawasan parkir di kawasan IRTI Monas akan diperketat setelah seorang pemulung berupaya mempreteli kendaraan yang disita Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat M Sholeh mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Unit Pengelola Kawasan Monas untuk membahas hal ini.

"Ya insyaallah (akan diperketat), karena itu kan lahannya lahan Monas, kami koordinasikan dulu bagaimana pengamanan selanjutnya pasca-kejadian ini," kata Sholeh saat dihubungi, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Preteli Mobil di IRTI Monas, Pencuri Tepergok Petugas Dishub

Sholeh mengatakan, area tempat parkir mobil sitaan itu memang selama ini tak dijaga atau pun dipagari. Masyarakat umum bisa melintas dan duduk-duduk di sana.

Hal ini diduga dimanfaatkan oleh pemulung untuk mempreteli onderdil mobil yang diparkir di sana.

Namun, aksi pemulung itu dipergoki oleh petugas Dishub pada Senin (12/4/2021) lalu.

"Memang kami memergoki seorang yang diduga hendak mencuri sparepart mobil, tapi yang bersangkutan mengaku hanya sedang tidur di bawah kolong mobil itu," kata Sholeh.

Baca juga: Remaja Jatuh Saat Berusaha Kabur dari Razia Knalpot Bising di Monas

Dalam video yang viral di media sosial, pemulung itu berupaya kabur saat diinterogasi petugas. Menurut Sholeh, pemulung itu tak berhasil ditangkap.

Sementara itu, kondisi mobil yang diduga dipreteli pemulung itu sudah rontok saat dicek petugas. Begitu juga beberapa mobil yang diparkir di sekitarnya.

Sholeh menduga, bisa saja kondisi mobil rontok karena sudah lama diparkir di situ, tetapi bisa juga karena memang dipreteli oleh pemulung.

"Tapi kalau kami bilang itu dipreteli kan kami juga tak punya bukti kuat. Itu mobil-mobil di sana memang sudah sejak 2017, sudah empat tahun. Ada yang tak ditebus pemiliknya dan tidak diketahui pemiliknya," kata Sholeh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com