Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Manis dan Berlebihan Saat Berbuka Bisa Sebabkan Hiperglikemia, Apa itu?

Kompas.com - 14/04/2021, 16:01 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah seharian berpuasa, banyak orang cenderung untuk makan dengan porsi yang berlebihan. Makanan manis yang mengandung banyak gula juga menjadi menu utama untuk berbuka.

Makan secara berlebihan ini, terutama makanan manis, ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Menurut Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah, MS. PhD, makan berlebihan bisa menyebabkan gula darah meningkat secara mendadak.

Kondisi ini disebut hiperglikemia.

Baca juga: Keunggulan Berbuka Puasa dengan Kurma Menurut Ahli Gizi

Apa dampaknya?

Dampak langsung dari kelebihan gula darah adalah mengantuk. Ketika mengantung, aktivitas penting seperti melakukan ibadah pun berpotensi dilalaikan.

"Jadi tata cara puasa dan makan harus baik dan benar, jangan berlebihan," ujar Hardinsyah kepada Kompas.com.

Ketika kenaikan gula darah tidak terkendali, maka akan menyebabkan diabetes.

Makan berlebihan juga tidak baik bagi lambung karena dipaksa mencerna makanan melebihi kapasitas yang biasa dicerna.

"Akhirnya timbul radang lambung, dan akan berefek ke tekanan darah dan lain sebagainya," imbuhnya.

Baca juga: Takjil Bukan Berarti Makanan, Ini Arti Sesungguhnya

Gejala hiperglikemia

Tanda-tanda seseorang mengalami hiperglikemia adalah:

  • menderita sakit kepala dan nyeri lainnya,
  • sulit berkonsentrasi,
  • merasa sangat haus atau lapar,
  • merasa mengantuk atau lelah,
  • penglihatan kabur,
  • mulut terasa kering,
  • kembung,
  • sering buang air kecil,
  • penyembuhan luka membutuhkan waktu lama.

Gula darah yang terlalu tinggi disertai dengan insulin rendah dapat menyebabkan peningkatan keton atau asam darah yang bisa memicu ketoasidosis diabetik.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Shalat Maghrib di Jakarta Hari Ini, 14 April 2021

Ketoasidosis diabeteik adalah komplikasi diabetes serius saat tubuh memproduksi keton berlebihan.

Hal ini bisa membuat penderitanya mengalami hal berikut:

  • sesak napas,
  • bau nafas,
  • detak jantung yang cepat,
  • kebingungan dan disorientasi,
  • muntah,
  • dehidrasi,
  • koma.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hiperglikemia jika kadar gula dalam darah lebih dari 250 ml/dl.

Baca juga: Aturan Buka Puasa di KRL Selama Ramadhan 2021

Makanan yang baik untuk berbuka puasa

Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.hum., menyampaikan teladan berbuka dengan air putih dan kurma murni sudah tepat untuk berbuka puasa.

"Membatalkan puasa dengan air dan kurma murni yang tidak dalam bentuk manisan itu baik. Kurma mengandung serat, mineral, dan antikosidan. Seratnya bisa menahan lonjakan gula tiba-tiba," jelas Tan.

Jika tidak tersedia kurma murni, Tan menyarankan agar Anda berbuka dengan kelapa muda, buah lontar, atau kolang-kaling.

Namun, ia mewanti-wanti agar kelapa muda, buah lontar, atau kolang-kaling tersebut tidak ditambahi sirup atau pemanis.

Alternatif lainnya untuk hidangan takjil sehat agar kestabilan gula darah dan antioksidan terjaga adalah sayur dan buah.

Baca juga: Transjakarta Izinkan Penumpang Buka Puasa di Bus, Ini Menu yang Dibolehkan dan Dilarang

"Selama puasa sebaiknya asupan sayur dan buah bisa dipenuhi lima porsi per hari. Sesuai anjuran WHO dan FAO. Ini penting untuk daya tahan tubuh. Ketimbang menjejali perut dengan karbohidrat padahal tubuh tidak sedang kerja keras," jelas Tan.

Menurut Tan, hal tak kalah penting terkait prinsip membatalkan puasa adalah rehidrasi atau mengembalikan cairan dalam tubuh.

Minuman terbaik yang bisa diserap sempurna oleh sel tubuh adalah air putih. Tan tidak merekomendasikan untuk minum manis dan bersifat diuretik seperti teh dan kopi saat berbuka puasa.

Setelah mengonsumsi hidangan takjil, Tan menyarankan agar makanan berat bergizi lengkap dan seimbang baru dikonsumsi setelah shalat maghrib.

(Penulis: Nabilla Tashandra, Ariska Puspita Anggraini, Mahardini Nur Afifah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com