Bima melanjutkan, ia baru mengetahui Rizieq terkonfirmasi terjangkit Covid-19 saat dirinya diperiksa sebagai saksi di Bareskrim Polri pada 18 Januari 2021.
Padahal, Rizieq terkonfirmasi positif pada 23 November 2020.
Baca juga: Bersaksi di Sidang Rizieq, Bima Arya: Tidak Perlu Ada Persidangan jika RS UMMI Kooperatif
"Saya baru menerima informasi yang Covid-19 ketika berita acara pemeriksaan (BAP) di Bareskrim, ditunjukan pihak kepolisian," ujar Bima.
Hakim kemudian menegaskan pertanyaan itu kepada Bima.
"Jadi diberitahu oleh penyidik? Saudara tahu bahwa hasilnya positif?" tanya hakim.
"Di Bareskrim. Tahu," jawab Bima.
Sebagai Wali Kota sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, Bima mengaku tidak pernah menerima langsung hasil swab test PCR Rizieq.
Karena itu, Bima menyatakan RS Ummi tidak kooperatif terkait hasil tes usap Rizieq.
"Apabila sejak awal pihak rumah sakit kooperatif, persidangan ini tidak perlu ada," tukas Bima.
Baca juga: Muncul Bibit Siklon Tropis 94W, BPBD DKI Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem 15-16 April
Dia pun merasa pihaknya di Satgas Covid-19 Bogor merasa dihalang-halangi oleh pihak rumah sakit.
"Merasa terhalangi karena tidak ada kejelasan terhadap seluruh tahapan protokol kesehatan penanganan COVID-19," lanjutnya.
Pernyataan Andi Tatat kepadanya soal Rizieq melakukan tes PCR tanpa sepengetahuan rumah sakit, menurut Bima, adalah bukti pelanggaran.
"Tiba-tiba dikabari bahwa sudah dilakukan 'swab' dan Andi Tatat mengaku hal itu dilakukan tanpa koordinasi. Saya menegur mana mungkin kepala rumah sakit tidak tahu kejadian di rumah sakitnya," terangnya.
Mendengar kesaksian Bima, Rizieq pun berulang kali mencecar dengan pernyataan dan pertanyaan.
Hal pertama yang Rizieq cecar adalah alasan mengapa Bima tidak mengambil langkah kekeluargaan soal tes usap dirinya.
Menurut Rizieq, banyak kenalannya yang bisa menjembatani untuk membahas persoalan tersebut secara kekeluargaan.
"Jadi artinya kenapa pintu-pintu ini tidak digunakan untuk kita bisa kekeluargaan? Kenapa enggak maksimal pendekatan kekeluargaan?" tanya Rizieq.
Baca juga: Daftar 25 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak
"Tadi Anda bilang Habib Hanif kooperatif, Habib Hanif baik sering ketemu ngobrol artinya pintu itu ada, siapa yang menghalangi Anda tidak melakukan kekeluargaan ini," lanjutnya.
Rizieq menekankan, hasil tesnya kala itu masih dalam pemeriksaan tim MER-C, bukan karena dirinya atau RS Ummi merahasiakan.
"Anda bilang tadi minta data yang sebenarnya, karena hasil PCR belum keluar. Dokter saya saja yang merawat saya saja belum berani menyatakan "Anda (positif) Covid-19". Dia masih memberikan indikasi," ucap Rizieq.
Dia kembali mempertanyakan Bima yang langsung mengambil langkah hukum soal hasil tesnya.