JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat belum bisa menindaklanjuti permintaan warga untuk membongkar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Johar Baru yang kerap dijadikan akses tawuran antar \pemuda.
Kepala Seksi Jembatan dan Jalan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat Yudha Catur Suhartanto menegaskan, pembongkaran JPO itu tak bisa langsung dilakukan.
"Pembongkaran JPO itu tidak mudah. Karena harus dilakukan penghapusan aset dulu baru bisa dibongkar," ucap Yudha saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: Warga Johar Baru Minta JPO Dibongkar karena Sering Jadi Akses Tawuran
Untuk penghapusan aset, ada prosedur yang harus dilalui. Sudin Bina Marga Jakarta Pusat harus bersurat terlebih dulu ke Suku Badan Pengelolaan Aset Jakarta Pusat.
"Sejak Maret 2021 sudah dikirim suratnya tapi belum ada jawaban ke depannya," kata Yudha.
Plt Kepala Suku Badan Pengelolaan Aset Jakarta Pusat, Gigih, mengatakan, pihaknya sudah menerima surat permohonan penghapusan aset itu.
Pihaknya segera menindaklanjuti surat itu dengan memanggil warga yang mengusulkan penghapusan aset.
"Kami akan memanggil semua pihak yang mengajukan penghapusan aset JPO Kali Sentiong," ujar Gigih.
Menurut Gigih, pihaknya akan mengkaji dan memperdalam lagi terkait alasan warga meminta pembongkaran JPO itu.
Baca juga: 2 Remaja Ditangkap Bawa Celurit di Pondok Gede, Diduga Ingin Tawuran
Setelah itu, pihaknya akan meneruskan permintaan penghapusan aset ini kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Setelah Gubernur DKI Jakarta menerbitkan izin penghapusan aset, maka akan digelar tahapan lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
"Proses penghapusan aset rampung hingga proses lelang diperkirakan memakan waktu paling cepat 3 hingga 4 bulan ke depan," ujarnya.
Bahkan prosesnya bisa lebih lama jika lelang tahap pertama tidak ada yang ditetapkan sebagai pemenang. Sebab, harus dilakukan lelang ulang.
Jembatan yang dibangun di atas kali sentiong itu menghubungkan wilayah pemukiman di Johar Baru, yakni Kelurahan Kampung Rawa dan pemukiman di Kelurahan Tanah Tinggi.
Ketua RW 06 Kelurahan Kampung Rawa, Husnan, menyebut warga sudah sangat resah dengan aksi tawuran antar pemuda.
Baca juga: Menpan RB Peringatkan Petinggi Damkar Depok Tak Intimidasi Anggota yang Ungkap Dugaan Korupsi
Oleh karena itu, warga dari tiga RW 03 sepakat mengusulkan pembongkaran JPO yang berdiri diatas kali sentiong itu.
"Memang di sini sering banget digunakan sebagai akses tawuran. Jadi lewatnya di sini kalau mereka tawuran. Apalagi di sini sepi nggak ada yang jaga,” kata Husnan seperti dikutip dari Warta Kota, Kamis (15/4/2021).
Husnan menyebut, warga jarang memanfaatkan fasilitas tersebut karena sudah ada jembatan lain. Jembatan ini akhirnya kerap digunakan pemuda untuk akses tawuran.
“Memang yang JPO ini nggak ada yang jaga. Terus minim penerangan. Kalau JPO yang lain itu banyak warga yang jaga dan ada posnya. Jadi bisa diminimalisasi dan diansitisipasi bila ada indikasi tawuran,” kata Husnan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.