Terdakwa bahkan membacakan isi BAP Bima yang menyebut Rizieq berbohong tentang kondisinya saat dirawat di RS Ummi.
Bima menjelaskan maksud dari pernyataan berbohong dalam BAP. Saat itu, ia ditanya penyidik apakah kondisi Rizieq seperti yang disampaikan, yakni sehat dan tak terpapar Covid-19 selama dirawat di RS Ummi.
Lantas Bima dalam BAP menjawab kalau yang Rizieq sampaikan tidak sesuai dengan fakta di rumah sakit.
"Penyidik bertanya kepada saya, ketua Satgas apakah anda mengetahui kondisi sebenarnya Habib Rizieq, apakah pertanyaan sesuai dengan kondisi sebenarnya? Saya sampaikan bahwa yang beliau sampaikan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya," terang Bima.
Hakim kemudian bertanya kepada Bima apakah tetap berdasarkan pernyataannya.
"Berarti jawaban saudara di BAP benar?" tanya hakim kepada Bima.
"Benar," jawab Bima.
Rizieq pun kesal dan menuding Bima Arya sebagai pembohong.
"Baik kalau gitu saya tidak mau bertanya lagi, saya bikin pernyataan saja bahwa saksi Bima Arya pada hari ini melakukan kebohongan demi kebohongan," tutur Rizieq.
"Dia berbohong kalau RS Ummi itu melanggar kesepakatan. Dia berbohong lalu mengatakan Habib Hanif (Alatas) itu berbohong melanggar kesepakatan," tegasnya.
Baca juga: Menpan RB Peringatkan Petinggi Damkar Depok Tak Intimidasi Anggota yang Ungkap Dugaan Korupsi
Rizieq masih terus mencecar Bima sebagai pembohong.
"Saya minta dicatat bahwa wali kota Bima Arya, wali kota Bogor sekaligus sebagai kepala Satgas Covid-19, di pengadilan yang mulia ini telah melakukan kebohongan di atas kebohohongan," ujar Rizieq.
Pada momen itu, jaksa lantas memotong pernyataan Rizieq. Terdakwa langsung naik pitam, membentak JPU.
"Cukup jaksa penuntut umum cukup. Ini hak saya bicara, cukup," ucap Rizieq sambil menunjuk jaksa.
"Karena Anda yang menarik saya. Anda ini yang pidanakan kita. Pasien dipidanakan. Anda yang lakukan kriminalisasi pasien. Kriminalisasi rumah sakit. Anda yang pidanakan. Jadi saya berhak membela diri karena saya yang akan dipenjara," seru Rizieq dengan nada tinggi.
Baca juga: Daftar 25 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak