JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan sekaligus pendiri Komunitas Historia Indonesia Asep Kambali meminta pemerintah membeli rumah Menteri Luar Negeri pertama RI Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.
Ia mengusulkan rumah Achmad Soebardjo dijadikan Museum Sejarah Diplomasi Indonesia.
“Saya setuju bangunan itu dibeli pemerintah dan jadi Museum Sejarah Diplomasi Indonesia,” ujar Asep saat dikonfirmasi, Rabu (14/4/2021) malam.
Baca juga: Sejarawan Minta Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Rumah Menlu Pertama RI Achmad Soebardjo
Asep mengatakan, rumah Achmad Soebardjo merekam sejarah perkembangan diplomasi Indonesia.
Achmad Soebardjo dulu mengubah ruang kerja pribadinya menjadi kantor Kementerian Luar Negeri.
“Rumah Menlu pertama tempat kebijakan ini dicanangkan,” ujar Asep.
Achmad Soebardjo pun diketahui menjadi Menteri Luar Negeri tanpa pegawai alias sendirian.
Awalnya, Achmad Soebardjo tak memiliki pegawai dan berbagai fasilitas pendukung seperti alat-alat kantor.
Baca juga: TACB Kaji Rumah Menlu Pertama RI Achmad Soebardjo Jadi Cagar Budaya
Setelah itu, Subardjo memasang iklan di Harian Asia Raya dengan kalimat “Siapakah yang ingin menjadi pegawai Departemen Luar Negeri?”.
Hanya dalam waktu satu hari, Subardjo kemudian mendapatkan 10 orang pegawai. Lima orang ditugaskan menjadi sekretaris, sedangkan lima lainnya menjadi petugas administratif.
Adapun rumah di kawasan Cikini Raya, Jakarta Pusat, itu tiba-tiba menjadi perbincangan publik.
Bangunan dengan gaya rumah tua ini menjadi buah bibir setelah muncul di iklan penjualan rumah di Instagram.
Baca juga: Fakta Eks Kantor Menlu Dijual, Harga Capai Rp 400 M dan Alasan Ahli Waris Melego
Dalam Iklan di akun Instagram @kristohouse, rumah di lokasi stategis tersebut berdiri di atas tanah seluas 2.916 meter persegi dengan luas bangunan 1.676 meter persegi dan dibandrol Rp 200 miliar.
Namun, informasi yang disampaikan melalui iklan tersebut tidak akurat.
"Sebenarnya yang diiklankan enggak terlalu akurat. Dilihat dari tanahnya berbeda. Di situ dikatakan 2.916 (meter persegi), sedangkan kami pegang data lebih gede," kata Syahbudi, salah satu cucu Achmad Soebardjo.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.