"Nanti disiapkan dulu anggarannya, anggarannya belum ada," jelas Andika.
Baca juga: Belum Ada Anggaran, Pemprov Banten Tunda Revitalisasi Tugu Pamulang
Menurut Andika, terdapat proyek pembangunan infrastruktur lain yang juga terhenti karena refocusing anggaran imbas pandemi Covid-19.
"Pemprov mau ngerjain bangunan, sekolah, mau ngerjain jalan, semua kan terkendala. Kami bukan mengesampingkan tugu, tapi yang skala prioritas lain juga tertahan proses pembangunannya," kata Andika
Dia pun memberikan lampu hijau kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan jika ingin mengambil alih aset dan tata kelola Tugu Pamulang ke depannya
Andika menyebut, Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat mengusulkan pengalihan aset tersebut untuk nantinya dibahas lebih lanjut di tingkat provinsi.
"Ya mungkin saja (jadi aset Tangerang Selatan). Nanti dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan tinggal mengusulkan," ungkap Andika.
Polemik bentuk Tugu Pamulang
Tugu Pamulang menjadi perbincangan hangat masyarakat beberapa waktu belakangan.
Salah satu ikon lanskap Kota Tangerang Selatan itu dianggap berbeda desain dari yang telah direncanakan seiring beredarnya gambar rancangan Tugu Pamulang di jagat maya.
Tak sedikit warganet yang mencibir bentuk Tugu Pamulang saat ini dengan menyebutnya lebih mirip "toren air" hingga "kandang burung raksasa".
Baca juga: Tugu Pamulang Berupa Rangka Besi dan Kubah Habiskan Dana Rp 300 Juta
Sebagaimana diketahui, tugu tersebut hanya berupa tiang-tiang yang disusun melingkar.
Tampak di bagian atasnya terpasang kubah berukuran sedang berwarna putih.
Tak ada ornamen atau hiasan apa pun pada tugu yang disebut-sebut sebagai ciri khas kawasan Pamulang itu.
Sementara itu, pada rancangan yang beredar, tampak tugu itu seharusnya akan berbentuk heksagon dengan kubah kecil atasnya. Terdapat pula ornamen yang menghiasi tiang-tiang tugu.
Namun, Pemprov Banten menyebut desain Tugu Pamulang yang beredar di media sosial itu merupakan rancangan terbaru, setelah pemerintah kota meminta perubahan bentuk.
Permintaan perubahan bentuk Tugu Pamulang bergulir pada 2019, tak lama setelah proses pembangunan selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.