JAKARTA, KOMPAS.com - Wahana Kolam Renang Atlantis di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, mendadak viral karena airnya berwarna keruh kecoklatan.
Corporate Communication Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari mengatakan, air kolam berwarna keruh karena belum mendapat perlakuan khusus seperti layaknya kolam renang pada umumnya.
Wahana tersebut belum pernah dioperasikan sejak Maret 2020, ketika Indonesia mengumumkan kasus Covid-19 pertama kalinya.
Meski tidak dipakai, kolam tetap harus terisi dengan air, ujar Rika.
"Secara teknis, kolam yang tidak terpakai harus tetap terisi air agar kondisi kolam tetap terjaga dengan baik," terangnya.
Baca juga: Viral Video Air Kolam Renang Atlantis Keruh, Ini Penjelasan Taman Impian Jaya Ancol
Dilansir dari situs jakarta-tourism.go.id, wahana Kolam Renang Atlantis merupakan taman rekreasi air tematik.
Kolam ini mengangkat konsep peradaban kuno Mediterania yang lenyap akibat letusan gunung api dan gempa bumi.
Dulunya, kolam yang berdiri di atas tanah seluas 7 hektare ini bernama Gelanggang Renang Ancol yang resmi dibuka untuk umum pada 28 Juni 1974.
Setelah direvitalisasi, namanya berubah sesuai tema yang diusung, yakni peradaban Yunani yang hilang bernama Atlantis.
Baca juga: Mengapa Kolam Renang Atlantis Tetap Terisi Air Meski Tak Beroperasi?
Wahana ini mengajak para pengunjung untuk merasakan petualangan ke dunia yang hilang dengan mengarungi Sembilan jenis kolam, delapan di antaranya merupakan kolam utama.
Seluruh kolam dinamai sesuai tokoh-tokoh yang kerap muncul dalam legenda Yunani, di antaranya Poseidon, Antila, Plaza Atlas, dan Aquarius.
Tempat wisata itu juga dilengkapi dengan kolam arus di mana pengunjung bisa bersantai sambil menikmati seluruh pemandangan wahana tanpa harus lelah menjelajah.
Pengunjung cukup duduk di atas perahu karet yang bergerak mengelilingi taman rekreasi air tersebut.
Bagi yang tidak pandai berenang bisa datang ke kolam apung. Kolam ini termasuk baru karena diresmikan pada 6 Juni 2010.
Baca juga: Banyak Ikan Tiba-tiba Mati di Kali Ancol, Petugas SDA: Diduga karena Air Keruh
Kolam tersebut memiliki kadar garam yang sehingga sehingga pengunjung tidak akan tenggelam meski tanpa ban pelampung.