Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kolam Renang Atlantis Ancol yang Viral Karena Airnya Keruh

Kompas.com - 17/04/2021, 04:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wahana Kolam Renang Atlantis di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, mendadak viral karena airnya berwarna keruh kecoklatan.

Corporate Communication Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari mengatakan, air kolam berwarna keruh karena belum mendapat perlakuan khusus seperti layaknya kolam renang pada umumnya.

Wahana tersebut belum pernah dioperasikan sejak Maret 2020, ketika Indonesia mengumumkan kasus Covid-19 pertama kalinya.

Meski tidak dipakai, kolam tetap harus terisi dengan air, ujar Rika.

"Secara teknis, kolam yang tidak terpakai harus tetap terisi air agar kondisi kolam tetap terjaga dengan baik," terangnya.

Baca juga: Viral Video Air Kolam Renang Atlantis Keruh, Ini Penjelasan Taman Impian Jaya Ancol

Sejarah Kolam Renang Atlantis

Dilansir dari situs jakarta-tourism.go.id, wahana Kolam Renang Atlantis merupakan taman rekreasi air tematik.

Kolam ini mengangkat konsep peradaban kuno Mediterania yang lenyap akibat letusan gunung api dan gempa bumi.

Dulunya, kolam yang berdiri di atas tanah seluas 7 hektare ini bernama Gelanggang Renang Ancol yang resmi dibuka untuk umum pada 28 Juni 1974.

Setelah direvitalisasi, namanya berubah sesuai tema yang diusung, yakni peradaban Yunani yang hilang bernama Atlantis.

Baca juga: Mengapa Kolam Renang Atlantis Tetap Terisi Air Meski Tak Beroperasi?

Wahana kolam arus di kolam renang Atlantis, Ancol.Ensiklopedia Jakarta Wahana kolam arus di kolam renang Atlantis, Ancol.

Berbagai wahana Kolam Renang Atlantis

Wahana ini mengajak para pengunjung untuk merasakan petualangan ke dunia yang hilang dengan mengarungi Sembilan jenis kolam, delapan di antaranya merupakan kolam utama.

Seluruh kolam dinamai sesuai tokoh-tokoh yang kerap muncul dalam legenda Yunani, di antaranya Poseidon, Antila, Plaza Atlas, dan Aquarius.

Tempat wisata itu juga dilengkapi dengan kolam arus di mana pengunjung bisa bersantai sambil menikmati seluruh pemandangan wahana tanpa harus lelah menjelajah.

Pengunjung cukup duduk di atas perahu karet yang bergerak mengelilingi taman rekreasi air tersebut.

Bagi yang tidak pandai berenang bisa datang ke kolam apung. Kolam ini termasuk baru karena diresmikan pada 6 Juni 2010.

Baca juga: Banyak Ikan Tiba-tiba Mati di Kali Ancol, Petugas SDA: Diduga karena Air Keruh

Kolam tersebut memiliki kadar garam yang sehingga sehingga pengunjung tidak akan tenggelam meski tanpa ban pelampung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com