Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Polisi Tak Serius Tangani Kasus Pemerkosaan Wanita Tunarungu, Kuasa Hukum Ancam Lapor ke Propam

Kompas.com - 19/04/2021, 13:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polres Metro Bekasi Kota belum mengungkap kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh oknum pelindung masyarakat (linmas), BL terhadap perempuan tunarungu, NS (20) di Bekasi, Jawat Barat.

Penyidik telah memanggil terduga pelaku untuk dilakukan pemeriksaan, tetapi belum ditetapkan sebagai tersangka kasus itu.

Kuasa hukum korban dari LBH GMBI, Herli menilai kasus dugaan pemerkosaan tersebut seakan tidak ditangani dengan serius oleh polisi.

Baca juga: Linmas yang Diduga Perkosa Wanita Tunarungu di Bekasi Belum Jadi Tersangka, Ini Alasan Polisi

"Apabila penyidik terkesan mengangap perkara ini sepele kami akan temui Kapolres langsung. Bahkan akan ambil langkah hukum lanjutan ke Propam Polda Metro Jaya bahkan Propam Mabes Polri," kata Herli saat dikonfirmasi, Senin (19/4/2021).

Herli mengatakan, belum tertangkapnya pelaku dugaan pemerkosaan terhadap NH itu akan menimbulkan tanda tanya mengenai kinerja polisi.

Pasalnya, sejumlah alat bukti yang dinilai memenuhi unsur pidana terkait perkara itu sudah diserahkan beberapa waktu lalu.

"Padahal alat bukti sudah cukup. Unsur pidana dinyatakan masuk. Kami akan dorong terus proses hukumnya," katanya.

Baca juga: Diduga Intervensi, Terduga Pemerkosa Wanita Tunarungu di Bekasi Diminta Hormati Proses Hukum

Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, penyidik telah memeriksa BL yang dilaporkan oleh korban terkait kasus pemerkosaan itu.

Meski demikian, polisi belum menetapkan BL sebagai tersangka.

"Untuk yang (terduga pemerkosa wanita) tunarungu sudah dilakukan pemeriksaan. Iya (belum jadi tersangka). Statusnya masih terlapor," ujar Erna.

Menurut Erna, penyidik dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bekasi Kota masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa korban.

Sebab, kata Erna, korban harus didampingi psikiater dan ahli bahasa saat diperiksa polisi.

"Sementara dari PPA sekarang (kasus) masih dalam penyelidikan. Korban juga masih kami periksa karena dalam hal ini kami membutuhkan psikiater," kata Erna.

Aksi dugaan pemerkosaan sebelumnya terjadi di Kompleks Kuburan Jati kawasan Duren Jaya, Bekasi Timur, Jawa Barat, pada Rabu (17/3/2021) dini hari.

Saat itu korban hendak pulang ke rumah setelah main dari rumah temannya, Selasa (16/3/2021), pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Linmas Pemerkosa Gadis Tunarungu Belum Ditangkap, Keluarga Akan Adukan ke Komnas Perempuan

Korban bertemu seorang pria tak dikenal yang merayu untuk jalan-jalan di sekitar Terminal Induk Bekasi, Jawa Barat.

Kemudian korban diajak jalan oleh pria tersebut hingga larut malam. Korban dibawa ke kontrakan untuk diperkosa.

Korban yang pada saat itu melawan berhasil melarikan diri. Dia pun bertemu dengan BL.

Korban dibantu BL untuk mengusir pria yang mencoba memperkosa dan mengejarnya.

Lepas dari pria itu, korban justru menjadi incaran BL. Korban dicekoki minuman keras hingga hampir tak sadarkan diri dan dibawa ke kuburan Jati Duren Jaya.

Di lokasi itu, korban diperkosa oleh BL setelah sebelumnya juga mendapatkan ancaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com