Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Sementara Pengeroyokan Anggota TNI dan Polisi di Kebayoran Baru: Satu Tewas, Pelaku Masih Buron

Kompas.com - 19/04/2021, 15:17 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi pengeroyokan tersebar luas di media sosial pada Minggu (18/4/2021).

Berdasarkan rekaman itu, insiden diketahui terjadi di sebuah kafe di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu pagi.

Baca juga: Viral Video Pengeroyokan Anggota TNI dan Polri di Jaksel, Satu Tewas

Dalam video yang beredar, terlihat sekelompok pria mengeroyok seseorang hingga terkapar.

Melihat korban sudah tak berdaya, para pelaku langsung melarikan diri dari lokasi.

Berikut fakta sementara terkait kasus pengeroyokan tersebut.

Anggota polisi tewas, TNI mengalami luka

Dalam pesan berantai yang Kompas.com terima, korban diketahui berjumlah dua orang.

Para korban adalah anggota TNI dan polisi di mana satu orang meninggal dunia.

Mereka diketahui bernama Sersan Dua DB yang mengalami luka dan Bhayangkara Satu YSB yang tewas.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0504 Jakarta Selatan, Kolonel Inf Ucu Yustiana, membenarkan adanya aksi pengeroyokan terhadap anggota TNI.

"Memang betul dari pihak TNI jadi korban," kata Ucu, Minggu, dilansir dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Anggota TNI dan Polisi Dikeroyok di Kebayoran Baru, Satu Tewas

Meski demikian, ia menekankan bahwa anggota TNI itu bukan dari Kodim 0504 Jakarta Selatan.

"Untuk lebih jelasnya bisa (ditanyakan) ke Kapolres saja ya," lanjutnya.

Ucu juga belum bisa membeberkan kronologi kejadian.

"Kronologinya dalam penyelidikan Polres Jakarta Selatan dan Pomdam Jaya, karena pagi tadi kami hanya menemukan korban saja," kata Ucu.

Pelaku masih buron

Kendati telah membenarkan identitas korban, Ucu menegaskan bahwa para pelaku masih belum diketahui.

"Pelaku sampai sekarang belum diketahui, menunggu proses penyelidikan," ucap Ucu.

Hal senada disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Tubagus Ade Hidayat.

Baca juga: Kisah Dudung Abdurrachman, Ingin Jadi Perwira TNI Setelah Kue Dagangannya Ditendang Tentara

Tubagus meralat kabar yang beredar di salah satu akun di Instagram bahwa lima orang telah tertangkap.

"Belum. Belum ada (yang ditangkap)," jelas Tubagus, Senin (19/4/2021).

Dalam usaha mengungkap kasus ini, Tubagus mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi.

"Sudah (diperiksa) saksi sekitar lima, enam (saksi yang sudah diperiksa)," tambahnya.

Polisi tewas akibat kehabisan darah

Jurnalis Kompas TV, Adristya Chintia, pada Senin melaporkan, aksi pengeroyokan tersebut terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, sesuai dengan rekaman CCTV.

Di lokasi kejadian ditemukan pecahan botol kaca berwarna hijau dan bercak darah yang diduga dari korban.

Baca juga: Kasatpol PP Kabupaten Bogor Sebut Ketokohan Rizieq di Kasus Kerumunan Megamendung

Laporan yang sama mengungkapkan bahwa pada pukul 07.30 WIB, ada dua orang saksi mata yang menemukan korban YSB tergeletak di trotoar Jalan Falatehan.

Kedua saksi lantas membawa YSB ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru.

Akan tetapi, YSB dinyatakan meninggal dunia saat tiba di RSPP, tepatnya pada pukul 07.41 WIB.

Korban YSB tewas karena kehabisan darah yang diakibatkan luka tusuk pada lengan kanan tembus dan luka robek di paha kaki sebelah kanan.

Sampai berita ini diturunkan, polisi masih berusaha mengungkap motif, kronologi, hingga para pelaku.

(Reporter: Nirmala Maulana Achmad, Muhammad Isa Bustomi / Editor: Kristian Erdianto, Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com