TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan otobus (PO) di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, merasa kecewa dengan peraturan larangan mudik Lebaran 2021.
Penanggung jawab PO Family Raya di Terminal Poris Plawad, Toni (50), adalah salah satu yang merasa kecewa dengan aturan tersebut.
Dengan dilarangnya mudik Lebaran 2021 selama beberapa hari, Toni merasa uang yang didapat nantinya menjadi berkurang.
Baca juga: Pengemudi Bus di Terminal Kalideres Keluhkan Adanya Larangan Mudik
Padahal, lanjut dia, mudik Lebaran biasa menjadi momen bagi Toni untuk mendapatkan keuntungan lebih karena adanya pelonjakan penumpang.
"Kecewa ya pasti ada. Biasa kalau Lebaran kan dapat duit," ucap Toni saat ditemui di Terminal Poris Plawad, Senin (19/4/2021).
Meski kecewa, tetapi Toni menyadari pemerintah membuat aturan tersebut dengan alasan yang kuat.
"Aturannya seperti itu, pemerintah juga punya alasan kuat pasti kan," tutur dia.
"Yang jelas kan biar pasien-pasien positif Covid-19 itu enggak meningkat setelah Lebaran (2021)," sambung Toni.
Baca juga: Ada Larangan Mudik, Polda Metro Jaya Siapkan 31 Titik Pengamanan
Tiket bus yang Toni jual melalui daring atau online menuju Padang, Sumatera Barat, sudah hampir habis untuk tanggal 20 April 2021 hingga 5 Mei 2021, satu hari sebelum mudik dilarang pada 6-17 Mei 2021.
Banyak pula yang sudah memesan tiket untuk kembali dari Padang ke Terminal Poris Plawad Indah pada tanggal 18 Mei 2021, satu hari setelah mudik dilarang.
"Banyak yang mau balik lagi tanggal 18 Mei (2021)," ucap dia.
Toni mengaku ada sedikit peningkatan jumlah pembeli tiket bus di saat mendekati Lebaran 2021 dibandingkan dengan awal bulan puasa 2021.
Awal Ramadan 2021, bus miliknya hanya memberangkatkan 14 penumpang dari total 40 kursi yang disediakan.
"Kebanyakan orang Padang itu pulang kalau mau nikah. Kalau orang Padang seperti itu," tutur Toni.
Baca juga: Minta Warga Tak Nekat Mudik Lebaran, Wagub DKI: Sayangi Orangtua di Kampung
Sementara itu penanggung jawab PO Hariyanto di Terminal Poris Plawad, Toni Hardikdo, merupakan pihak lain yang juga kecewa dengan larangan mudik tersebut.