Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Diusir Suami dan Dilarang Bertemu Anaknya, Sudah Lapor Polisi hingga Surati Jokowi

Kompas.com - 19/04/2021, 20:24 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yenny Januari (32), seorang ibu diusir oleh suaminya dari rumah dan dilarang bertemu anak-anaknya.

Yenny sudah melaporkan suaminya itu ke polisi hingga menyurati Presiden Jokowi, tetapi hingga kini usahanya untuk bertemu kedua buah hati belum juga terwujud.

Total, sudah dua bulan lebih ia tak bertemu kedua anaknya yang masih berusia 3 dan 6 tahun.

Ia terakhir kali bertemu kedua anak perempuannya itu saat diusir paksa oleh suami dari rumah mereka di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Baca juga: Bentrokan Dua Kelompok Pemuda di Tebet Berawal dari 2 Orang Bermusuhan

Saat diusir, Yenny juga mengaku mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ia didorong berkali-kali hingga terjatuh oleh sang suami.

"Tanggal 10 Februari saya diusir sama suami dari rumah sekitar jam 23.00 malam. Dia (EP) dorong saya berulang kali sampai terjatuh di depan anak saya yang nomor pertama, anak saya lihat," kata Yenny menceritakan ulang kejadian nahas yang menimpanya saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (19/4/2021).

"Dia (EP) usir saya. Segala ancaman keluar dari mulut dia. Saya diusir dari rumah hanya pakai baju tidur, kejadiannya jam 23.00 malam," sambung Yenny.

Malam itu pula, Yenny langsung melaporkan kekerasan yang dilakukan sang suami ke Polres Jakarta Barat.

Laporan itu diterima dengan nomor : LP/119/II/2021/PMJ/RestroJakBar. Ia langsung divisum dan terdapat luka memar akibat didorong oleh suami.

Baca juga: Kebakaran di Taman Sari Diduga akibat Pertengkaran Suami Istri, Polisi: Masih Diselidiki

Sejak diusir, Yenny tinggal di rumah orangtuanya.

Sejak saat itu juga Yenny tidak bisa bertemu lagi dengan kedua anaknya.

Ia sempat beberapa kali mencoba menemui anak-anaknya, tetapi pintu gerbang tak dibukakan oleh sang suami.

"Bahkan untuk menelepon atau video call untuk melihat kedua anak saya pun tak diperbolehkan," ujar Yenny.

Yenny mengaku sudah memperjuangkan haknya dengan melapor ke sejumlah lembaga, mulai dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Komnas Perempuan dan Komnas HAM.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Dugaan Pengeroyokan Anggota TNI dan Polri di Kebayoran Baru

Ia juga melalui pengacaranya sudah menyurati Presiden RI Joko Widodo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com