"Dari rangkaian tadi bahwa pemilik ponpes ada Rizieq Shihab. Nah, siapa yang bertanggung jawab atas kerumunan tanggal 13?" tanya hakim kepada Endi.
Endi memberikan jawaban sesuai berita acara pemeriksaan (BAP). Dia menyebutkan, pemilik pondok pesantren yang harus bertanggung jawab.
"Jadi siapa yang harus bertanggung jawab?" tanya hakim mempertegas.
"Habib Rizieq," jawab Endi.
Kepala Bidang Penertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor Teguh Sugiarto menyebutkan, massa simpatisan yang berkerumun pada acara Rizieq di Megamendung karena spontan.
Hal itu dikatakan Teguh setelah dicecar Rizieq.
"Masyarakat datang, yang Anda sebut ribuan tadi, itu mereka datang untuk mendemo saya atau untuk menyambut saya?" tanya Rizieq.
"Menyambut," jawab Teguh.
Rizieq kemudian memastikan lagi kepada para saksi.
"Masyarakat menyambut, yang Anda lihat, mereka itu menyambut dengan penuh benci atau dengan penuh cinta? Jawab yang jujur, silakan Pak Teguh dulu yang hadir di lapangan," kata Rizieq.
Baca juga: Rizieq Shihab Tanya ke Saksi: Massa Megamendung Sambut Saya dengan Benci atau Cinta?
"Kalau (menurut) saya penuh cinta," jawab Teguh.
"Mereka itu menyambut, mencinta, berarti makin jelas ya mereka itu menyambut dengan antusias," kata Rizieq.
Setelah itu, Rizieq juga memastikan kepada tiga saksi lain, yakni yakni Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridallah, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Megamendung Iwan, dan Camat Megamendung Endi Rismawan.
Dengan pertanyaan itu, Rizieq menegaskan bahwa massa simpatisannya yang hadir pada 13 November 2020 di Megamendung itu hadir secara spontan, bukan diatur sedemikian rupa.
"Saya hanya memastikan kalau itu masyarakat datang spontan," kata Rizieq.
Rizieq juga membagi kasus kerumunan Megamendung menjadi tiga, yakni di simpang Gadog, sepanjang rute perjalanan menuju pondok pesantren, dan Pondok Pesantren Alam Agrokultural.
Rizieq menyebut massa menyambutnya dari simpang Gadog hingga Pondok Pesantren Alam Agrokultural tidak memiliki pantia dan hanya spontanitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.